51. Malam kehancuran

53.3K 3.1K 84
                                    

Jangan lupa vote & komen ya temen-temen 🌻

"Alvin? ngapain lo di sini?" tanya Viona kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alvin? ngapain lo di sini?" tanya Viona kaget. Awalnya ia ragu kalau cowok itu adalah Alvin, karena tidak mungkin Alvin berada di tempat seperti ini. Namun saat Viona memberanikan diri untuk menghampirinya, ternyata memang benar itu adalah Alvin. Alvin yang selama ini dikenal sebagai cowok baik-baik ternyata bisa juga datang ke tempat begini.

Jangan tanyakan mengapa Viona bisa berada di sini. Ia memang sering keluar masuk club malam bersama teman sekelasnya. Tapi hanya minum-minum, tidak sampai mabuk.

"Al, lo mabuk?" pertanyaan yang sebenarnya Viona sudah tau jawabannya. Tapi ia ingin mendengar langsung dari mulut Alvin.

Alvin mengangkat kepalanya, yang awalnya menunduk, menatap Viona dengan matanya yang memerah. Senyum kecil terbit di wajahnya. "Aku ... aku minta maaf."

"Hah?" Viona tidak mengerti. "Lo, lagi ada masalah?"

Alvin tidak menjawab justru cowok itu menarik tangan Viona, hingga gadis itu jatuh ke pangkuannya. Membuat Viona terbelalak kaget sekaligus deg-degan. Bau alkohol begitu menyengat ketika berdekatan dengan Alvin. Entah cowok itu menghabiskan berapa botol alkohol sampai mabuk begini.

"Al, lo... lo apa-apaan, sih," ucap Viona gelagapan salah tingkah.

"Maaf, maafin aku," racau Alvin.

"Lepasin gue."

"Maafin aku." Alvin kembali berucap kalimat yang sama.

"Lepas, Al." Viona terus berusaha melepaskan tangan Alvin yang memeluk pinggangnya erat.

Alvin menatap gadis itu begitu dalam. "Sebentar aja."

Viona seolah terhipnotis oleh mata tajam Alvin. Ia tidak bisa berpikir jernih, dalam posisi seintim ini. Gadis itu lalu menurunkan tangannya yang semula berontak, matanya menatap ke depan, seperti orang yang benar-benar telah dihipnotis. Ia membiarkan Alvin melakukan apa yang cowok itu mau.

Alvin memeluk Viona sangat erat. Mengendus aroma gadis itu yang terasa memabukkan. Ia lalu mengusap-usap punggung Viona menggunakan tangan kirinya. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Viona.

Perlahan, Alvin mulai mendekatkan wajahnya pada Viona. Hingga ....

Plak

"Sadar! lo itu punya Naya!" Viona membentak lalu berdiri, menatapnya sambil berdecak pinggang. Setelah tamparan Viona, Alvin seperti kesakitan, cowok itu memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang