48. Insiden

42.4K 3.2K 190
                                    


"Ternyata kamu masih belum bisa melupakan, Naya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ternyata kamu masih belum bisa melupakan, Naya."

Raina bermonolog seraya menatap perih kejadian di depannya. Alvin dan Naya sedang berpelukan, dan Alvin berulang kali mencium kening Naya. Hal itu terekam jelas dalam benak Raina yang kini hatinya telah hancur lebur.

Perlakuan Alvin pada Naya, jelas sangat berbeda saat Alvin memperlakukannya.

"Aku cuma mau bahagia sama kamu, Alvin. Apa itu salah?" tanya Raina dengan mata memerah menahan tangis.

Harusnya yang ada di posisi itu adalah dirinya, bukan Naya. Dan kenapa selalu saja Naya yang menjadi penghalang kebahagiaannya.

"Perempuan serakah!" hardik Raina. Ia harus membalas perbuatan Naya, dengan mempercepat pertunangannya dan Alvin.

Raina menyimpulkan kejadian barusan adalah bentuk pengkhianatan Alvin terhadapnya?

Bukankah dialah yang menjadi orang ketiga dalam hubungan Alvin dan Naya?

***

Naya berhasil meraih tangan Alvin. Perempuan itu menatapnya penuh harap. "Al, jangan pergi, aku mohon..."

"Lepas, Nay," sentak Alvin.

"Nggak. Aku gak akan lepasin kamu."

"Lepas, Naya," ucap Alvin penuh penekanan.

"Nggak, Al. Kamu gak boleh pergi kemana-mana."

"Gue bilang lepas! lo tuli, hah!" Alvin kesal akhirnya mendorong Naya dengan kencang, hingga tak sengaja membuat perut Naya terbentur bagian depan mobil Alvin.

Naya jatuh terduduk setelah Alvin mendorongnya begitu kencang. Perempuan itu merasakan sakit yang amat luar biasa di perutnya.

Naya mendongak menatap Alvin. "Al... pe-perut aku... Al sakit...," rintih Naya berkaca-kaca.

Alvin membulatkan matanya ketika melihat darah segar mengalir di betis Naya. Dia menutup mulut tak percaya. Niatnya hanya ingin melepaskan cekalan Naya pada tangannya, bukan malah membuat Naya seperti ini.

"Nay, maafin aku. Aku gak se--"

"ALVIN!"

Brakkk!

David menghentikan langkahnya yang ingin menghampiri Naya dan Alvin. Dia menoleh ke belakang, tepatnya pada asal sumber suara.

Begitu juga dengan Naya dan Alvin, keduanya sama-sama terkejut melihat tubuh Raina yang sudah terkulai lemas di jalanan. Kepala dan mulutnya mengeluarkan begitu banyak darah.

Gadis itu melambai-lambai pelan, pertanda meminta pertolongan.

Raina tertabrak truk saat hendak pergi dari taman. Akibat dia yang terlalu memikirkan pembalasan untuk Naya dan Alvin. Gadis itu tidak sadar ketika menyebrang jalan, ada sebuah truk yang melaju kencang arahnya, hingga truk itu berhasil menabrak tubuhnya.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang