53. Koma

59.4K 3.6K 294
                                    

Jangan lupa vote & komen ya temen-temen 🌻

Jangan lupa vote & komen ya temen-temen 🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!!!!!

"Naya!!!"

"Nayaaaaaaa!!!"

Sepersekian detik tubuh Naya terpental beberapa meter ke depan setelah dihantam mobil sedan yang melaju kencang. Tubuhnya seolah di seret paksa dan membentur bagian jalan aspal yang kini ramai dengan mobil berlalu-lalang.

Naya tergeletak menyedihkan di jalan itu, pandangannya buram menghadap pada langit. Dirinya sudah kehilangan kesadarannya, namun otak miliknya malah memutar kejadian tadi berulang kali, layaknya sebuah kaset rusak.

Darah segar langsung mengalir dari sekujur tubuh Naya yang tergeletak di jalanan. Kepala, hidung, dan mulutnya mengeluarkan begitu banyak darah. Tangan, pipi, dan juga beberapa bagian tubuh lainnya lecet parah, akibat hantaman mobil yang menabraknya tadi melaju benar-benar sangat kencang.

Orang-orang yang berada di sekitarnya pun terkejut karena bunyi benturan yang sangat keras, mereka langsung mengerubungi Naya dengan berdesak-desakan.

Pedih, Naya merasa hatinya pedih memikirkan bagaimana hidup kembali memaksanya untuk menyerah. Kali ini bukan keinginannya, melainkan takdir yang ingin Naya diambil dari kejamnya dunia.

Entah sejak kapan senyuman kecut itu terbit dari bibirnya yang penuh darah. Ia tiba-tiba memikirkan, apa ini akhir dari segalanya? Sungguh, Naya tak tahu lagi harus apa. Ia hanya bisa menunggu keputusan takdir padanya.

Dengan perlahan mata Naya benar-benar terpejam sempurna. Kesadarannya kini tidak bersisa.

"Ya Allah, kasian banget," ucap seorang ibu-ibu yang melihat.

"Iya kasian, kayaknya dia nyebrang gak liat-liat jalan," timpal yang lain melihatnya tak tega.

"Astagfirullah, cepet bawa ke rumah sakit," imbuh bapak-bapak penjaga warung yang berada di dekat kejadian.

"Awas! Awas minggir!!!" teriak Alvin dan Viona dari arah belakang. Keduanya berlari menerobos masuk dalam kerumunan orang-orang yang mengerubungi Naya.

Betapa terkejutnya mereka melihat tubuh Naya yang sudah terkapar dengan darah berceceran dimana-mana.

Alvin langsung bersimpuh, lalu membawa kepala Naya ke dalam pangkuannya. "Nay, bangun. Aku mohon, jangan tutup mata kamu. Bangun, Nay, kamu harus bangun."

Alvin terus meminta Naya bangun, padahal ia tahu sendiri bahwa perempuan itu sudah memejamkan matanya. Ia ketakutan melihat Naya yang sekarang.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang