58. Permintaan terakhir

65.6K 4.3K 259
                                    

Jangan lupa vote & komen ya temen-temen 🌻

Jangan lupa vote & komen ya temen-temen 🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu Bunda, di sana, ya. Bunda ingin berpamitan ...."

Setelah mengucapkan kalimat itu. Sebuah cahaya terang terlihat dari ujung taman tempatnya duduk membuat Naya mau tak mau menutupi matanya karena silau.

Silaunya cahaya itu membuat Naya harus mengerjapkan mata berkali-kali.

Dari mana cahaya terang ini berasal, Naya kebingungan dan hanya bisa berdiri kaku.

Naya kemudian bangkit. Berjalan mendekati cahaya itu.

Bersamaan dengan itu perlahan Naya kembali membuka matanya setelah sebulan lebih ia dinyatakan koma.

Naya yang sudah lama tertidur di ranjang rumah sakit perlahan menunjukkan sebuah tanda siuman. Matanya terbuka perlahan dengan gerakan tangan lambat. Sayup-sayup Naya menatap dinding rumah sakit yang berwarna putih. Ia tidak tahu sudah berapa lama tertidur.

Samar-samar dia memandang seorang laki-laki yang kini tengah mencium keningnya. Hembusan nafasnya mengenai wajah Naya, dan ia merasa kedua kelopak matanya seperti basah entah karena apa ia juga tidak tahu.

"Da-dav ..." panggil Naya sangat pelan tapi masih di dengar Alvin yang masih dengan posisi semula. Cowok itu terkejut lalu secepat kilat ia langsung berdiri tegak dan menatap Naya.

"Ka-kamu, kamu sadar? kamu bangun, Nay?" Alvin takut ini hanya mimpi kemudian dia langsung mengucek matanya, memastikan Naya benar-benar bangun atau tidak.

Naya terkejut karena yang menciumnya adalah Alvin. Ia kira itu adalah David, makanya Naya memanggil David dan bukannya Alvin.

David yang mendengar ucapan Alvin langsung berdiri dengan gerakan secepat mungkin ia berlari menghampiri Naya. David berada di sisi sebelah kanan dan di sisi sebelah kirinya adalah Alvin.

"Nay ... kamu bangun, sayang." David tak kuasa menahan rasa bahagianya karena Naya kembali bangun. Namun, tetap ada yang mengganjal dalam hatinya. Sama seperti tadi.

"Dav ..."

"Iya sayang, kenapa?"

"Anak kita. Tadi aku ketemu dia," ujar Naya dengan pelan.

David terkejut namun tak urung ia lalu tersenyum. "Dia pasti perempuan, dan cantik kayak kamu. Iya, kan?"

Naya mengangguk. "Dia panggil aku, Bunda."

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang