2 - BUBAR

427 48 4
                                    

Sementara Jessica,Felli dan Alena hanya membeku melihat sahabatnya yang sudah tergeletak tak berdaya.

Ambulans datang saat pagi tiba, tidak ada satupun yang dapat tertidur semalam. Semua dihantui oleh rasa takut. Nyonya Yana, pemilik Vila N. Yana pun ingin menguak kebenaran atas peristiwa tadi malam.

"Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?" tanya Nyonya Yana

Semuanya terdiam, mereka juga bingung ingin menjawab apa.

"Kenapa diam? JAWAB!!"

"Kami juga tidak tau kronologi yang sebenarnya seperti apa Nyonya, karena saat peristiwa terjadi semuanya sedang berada di kamar masing-masing. Dan saat malam mulai larut, kami mendengar suara teriakan dan benturan yang sangat keras. Kami turun untuk melihat apa yang terjadi, dan saat itu kami menemukan Karin yang sudah tergeletak di bawah" Alena mencoba menjelaskan apa yang terjadi semalam pada

"Ada yang bersama Karin sebelum kejadian?"

Mereka menggelengkan kepala serentak

"Kalau begitu mungkin saja teman kalian itu bunuh diri" ucap Nyonya Yana

"Ngga!! Ngga mungkin, saya kenal betul dengan Karin. Dia orang yang tidak mudah putus asa, jadi rasanya tidak mungkin kalau dia bunuh diri semacam ini" Rengga membantah pernyataan Nyonya Yana

"Iya, benar apa yang dikatakan Rengga. Bisa jadi ini murni kecelakaan" timpal Brama

"Mustahil, balkon vila saya sudah memiliki pengaman yang cukup kuat. Tidak mungkin kalau ini murni kecelakaan" balas Nyonya Yana

"Saya juga ngga yakin kalau ini kecelakaan, soalnya Karin itu bukan orang yang ceroboh, dia selalu berhati-hati dalam setiap hal"

"Berarti salah satu di antara kalian ada yang ingin membunuh Karin" ucap Nyonya Yana tegas

"Maksut ucapan Nyonya barusan itu apa ya? Kami semua ini sahabat, mana ada sahabat yang mau membunuh sahabatnya sendiri!!" bantah Jessica

"Sahabat? Itu kan nampak luarnya saja. Apa kalian tau dalamnya seperti apa? Hati-hati, ada pengkhianat di antara kalian!!" usai mengucapkan kalimat penegasan itu Nyonya Yana pun beranjak pergi dari anak-anak Seven Strais

"Gila tuh orang makan cabe berapa kilo sih, pedes banget mulutnya" celetuk Felli

"Kayaknya lebih baik kalau kita pulang deh, situasinya udah ngga kondusif" ucap Alena

"Ngga bisa gitu dong Al, kita harus cari tau dulu apa penyebab Karin jatuh" Jessica menyela ucapan Alena

"Kita mau pakek cara apa lagi? Emang kita punya jalan keluar?" sahut Brama

"Bener apa yang dikatakan Alena, lebih baik kita pulang dulu" Rengga membenarkan perkataan Alena

"Apa-apaan sih kalian. Kenapa kalian terlihat biasa saja melihat keadaan ini? Kalian itu sahabatnya Karin atau engga sih?" Jessica menaikkan nada bicaranya

"Jes, kita ngga bisa nyelesain masalah ini pakek amarah!!"

"Terus nasib Karin gimana? Lo juga Rengga, kenapa sih lo selalu ngebela Alena. Lo suka sama dia?" Jessica terlihat semakin naik pitam

"Jangan ngelantur Jes!!"

"Kenapa? Gausah ngelak, kenyataannya emang gitu kan. Lo suka sama Alena, tapi ngga berarti lo bisa membenarkan semua perkataan Alena!!"

"Jangan melenceng dari topik Jessica!!" amarah Rengga mulai terpancing mendengar perkataan Jessica

"Biarin aja, biar semua orang tau kalau lo emang suka sama Alena"

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now