8 - NAMANYA NETRA

283 31 0
                                    

"Lo ngga ada niatan untuk mundur?"

Alena menggelengkan kepala.

"Kasih jalan buat gue untuk menang!!" Jessica menegaskan

"Kalau lo ikut ya ikut aja, kita bersaing secara sehat"

"KURANG AJAR!!" teriak Jessica

Dengan penuh amarah Jessica menjambak rambut Alena. Alena melepaskan tongkatnya dan berusaha melawan Jessica.

"KALAU DISURUH MUNDUR YA MUNDIR AJA. NGGA USAH NGELAWAN!!"

"Jes.. Jes... udah Jes" Felli berusaha menghentikan tindakan Jessica

Jessica melepaskan tangannya dari rambut Alena, "Kalau lo masih pengen hidup tenang, ngga usah ikut. Atau gue bakal ngasih pelajaran buat lo!! Lagian orang buta kayak lo mana bisa menang, mau jalan aja susah. Jadi  mending lo mundur!! Ngerti?" ucap Jessica lembut

"Ayok Fell" Jessica mengajak Felli pergi dari sana

Alena membenarkan rambutnya yang berantakan, seorang pria mengambil tongkat Alena dan menghampirinya.

"Ini tongkat kamu" pria itu mengembalikan tongkat Alena, "Makanya kalau pegang tongkat itu yang kenceng, biar ngga mudah lepas"

"Terimakasih, kamu yang sering ngambilin tongkat aku ya?" tanya Alena

"Baru tiga kali"

"Sebenernya kamu itu siapa sih, kenapa selalu ada buat aku. Apa sebelumnya kita kenal? Sorry aku buta jadi ngga bisa lihat wajah kamu"

"Tau, kita ngga pernah kenal. Itu tadi temen kamu?" tanya pria itu

"Dulu" jawab Alena singkat

"Sekarang?"

Alena menggeleng

"Lain kali kalau dibully itu lawan, jangan diem aja. Kalau dijambak ya balas jambak!!" pria itu meninggalkan Alena setelah mengucapkan kalimat ini

"Nama kamu siapa?"

Pertanyaan Alena tak kunjung mendapatkan jawaban

"Hallo, udah pergi yah? Pasti udah pergi lagi. Nggapapa lah" gumamnya

****


Bel pulang sekolah berbunyi, banyak orang berhamburan keluar kelas dan bergegas untuk pulang. Alena berjalan agak cepat agar cepat sampai di gerbang sekolahnya.

Braakkk....

"Eh lo gimana sih, kalau jalan itu pakek mata!!" teriak seorang pria yang baru saja bertabrakan dengan Alena

Alena seperti mengenali suara pria itu.

"Rengga.."

Benar, pria yang tadi bertabrakan dengan Alena tak lain adalah Rengga. Rengga tak sadar kalau wanita itu Alena, andai saja ia tahu, ia tidak akan mengucapkan kalimat tadi.

"Rengga ini lo kan?"

"Rengga siapa?" ucap Rengga ketus

"Rengga Aldevaro Nastiar"

"BUKAN!!"

"Bagaimana bisa bukan, gue ngenalin suara lo Ngga, ini lo kan" Alena masih bersikukuh

"Udah dibilang bukan ya bukan, gue ga kenal sama lo. Jadi ngga usah sok kenal deh. UDAH BUTA, FREAK LAGI!!"

Alena terkejut mendengar kalimat itu, ini Rengga atau bukan sih? Rasanya tidak mungkin Rengga berkata seperti itu. Tapi suaranya, itu suara Rengga.

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now