15 - SUDAH TERBIASA PLAYING VICTIM

233 29 0
                                    


"Kalau kakak kamu gimana?"

"Kak Alda?"

"Iya lah siapa lagi. Kamu lupa kalau mata kamu saat ini adalah mata Alda. Begitupun dengan kemampuan penglihatannya" Netra mencoba menyimpulkan

"Ouhh iyaa, Kak Alda dari kecil emang udah bisa lihat begituan sih. Jangankan lihat masa lalu, dia aja bisa bicara sama setan"

"Iya berarti kemampuan Alda itu sekarang jadi milik kamu"

"What?!! Dulu aku sering banget marah sama Kak Alda kalau dia bicara soal hal-hal mistis yang berbau masa lalu kayak gini. Masa iya sekarang aku harus lihat itu sendiri" memang benar Alena dari dulu memang tidak suka dengan kemampuan kakaknya yang satu ini

"Tapi ini kan udah takdir Alena. Ngga ada satupun manusia yang bisa melawan takdir. Termasuk aku" ujar Netra dengan nada yang terdengar serius

"Takdir yang mana yang mau kak Netra lawan?"

"Masa lalu, lupain aja!!" jawab Netra sambil terus fokus menyetir

"Kak Netra ini nyuruh orang lain buat ngelupain tapi Kak Netra sendiri aja belum bisa lupa" keluh Alena

"Iya kan semuanya ngga ada yang instan , semuanya butuh waktu Alena"

"Butuh waktu bukan berarti mengulur-ulur kan?! Kehidupan Kak Netra ngga akan bisa maju kalau pikiran Kakak aja masih berorientasi pada masa lalu yang sudah berada jauh di belakang Kakak!!"

Netra menatap gadis yang duduk disampingnya itu. Terlihat pemikiran yang sudah cukup dewasa untuk gadis seusianya.

"Aku ini setahun lebih tua dari kamu tapi kenapa disini malah kelihatannya aku yang adik kelas kamu ya??" ucap Netra tersenyum kecil

"Ya habisnya Kak Netra bahasnya gitu kok" jawab Alena dengan nada manja

"Yaudah makanya lupain aja. Ngga perlu dibahas lagi okey??"

"Okeyy"

****


Netra memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Alena. Perlahan gadis itu mulai menapakkan kakinya ke tanah beranjak dari bangku mobil Netra.

"Semangat!! Semoga menang!! Kalau butuh apa-apa tinggal bilang aja ke Kakak. Kakak siap bantu kok" ucap Netra memberikan semangat sekaligus tawaran untuk Alena

"Makasih ya Kak. Bye!!" Alena menutup pintu mobil bagian kiri

"Byee!!" jawabnya sambil melambaikan tangan

****


Hari ini akan diadakan rapat antara panitia, guru, dan juga para peserta ajang Duta Inspirasi SMA RAJAWALI. Usai istirahat pertama mereka semua diperkenankan untuk masuk ke Aula karena rapat hampir dimulai.

Tolongg!! Tolongg!!

Suara teriakan itu terdengar sangat jelas, Alena yang tadinya ingin menuju ke Aula pun mengalihkan arah kakinya menuju sumber suara tersebut. Ia terus mengikuti sumber suara yang mengarah pada kamar mandi yang berada tak jauh dari Aula.

Alena melihat Felli yang nampak panik berdiri di depan pintu kamar mandi. Gadis itu terlihat berusaha membuka pintu kamar mandi dengan kunci yang digenggamnya.

"Felli.. Ada apa??"

Felli menoleh ke arah Alena yang baru saja datang dan tidak tahu apa-apa. Ia pun menghampiri Alena dengan langkah yang sangat gugup.

"Al tolong Al!!"

"Tolong apa?" tanya Alena

"Jessica kekunci di kamar mandi!!" jawab Felli sambil menunjuk pintu kamar mandi

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now