16 - SEKEDAR ADIK KELAS ATAU LEBIH?

231 27 0
                                    


Bel istirahat kedua berbunyi, rapat kali ini pun telah usai. Alena keluar dari Aula, berjalan di lorong berniat untuk membeli sesuatu di kantin. Ia terlihat lesu, berjalan pun dengan menundukkan kepalanya. Di tengah jalan langkahnya terhenti karena ia melihat sebuah sepatu yang menghadang. Ia mengangkat pandangan ke atas, berniat untuk melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya itu.

"Kak Netra??"

"Tadi habis rapat ya? Emang bahas apa? Kok wajahnya ditekuk gitu" tanya Netra saat melihat wajah Alena yang memang tak menampakkan keceriaan

"Bukan rapatnya, tapi hari ini yang ngeselin" Alena melanjutkan langkahnya

Netra mengikuti dan berusaha menyetarakan langkahnya dengan Alena, "Emang ada apa dengan hari ini?" 

"Ceritanya di kantin aja ya, Alena udah laper banget" Alena sedikit mempercepat langkahnya

"Okeyy"

****

Alena telah sampai di kantin yang cukup ramai. Ia duduk di salah satu meja makan usai memesan makanan dan minuman.

"Jadi cerita ngga nih?"

"Kak Netra sabar dikit ngga bisa apa. Baksonya baru datang nih" jawab Alena sambil menerima dua buah mangkuk bakso lengkap beserta minumannya

"Kamu kalau ngasih informasi sukanya setengah-setengah kok. Kan jadi kepo akunya"

"Jadi gini, tadi waktu aku mau ke Aula untuk rapat, tiba-tiba aku dengar suara orang minta tolong" ucap Alena untuk membuka cerita

"Minta tolong?? Siapa??" tanya Netra sembari mengunyah bakso

"Ihhh ntar dulu nanya-nya. Alena aja belum selesai cerita" Alena berdecak kesal

"Yaudah iya lanjutin dulu ceritanya"

"Iya Alena samperin tuh suaranya,ternyata dari kamar mandi di deket Aula. Waktu Alena datang kesana sudah ada Felli yang terlihat kebingungan. Ternyata Jessica kekunci di kamar mandi"

"Mereka berdua itu yang dulu sering buang tongkat kamu itu ya?" Netra kembali menyela penjelasan Alena dengan sebuah pertanyaan

"Iya, mereka orangnya" jawab Alena

"Terus terus gimana?" Netra memancing Alena untuk melanjutkan ceritanya

"Pas aku sampai Felli ngasih kunci sama aku. Katanya itu kunci kamar mandi, aku disuruh nyoba buka"

"Terus si Felli ini ngapain?" tanya Netra sambil menyangga dagu dan memandang Alena

"Dia pergi nyari bantuan sama guru-guru. Tapi pas dia balik nih, kan sama guru-guru ya Kak. Taunya dia malah cerita kalau aku yang ngunciin Jessica. Mana Jessica nyaut bilang iya lagi. Ditambah lagi kuncinya lagi ada di tangan aku. Kan guru-guru jadi percaya dan ngira kalau aku yang ngunciin Jessica" Alena menjelaskan semuanya pada Netra dengan raut muka yang kesal

"Terus kamu dihukum atau gimana?"

"Untungnya sih ngga dihukum. Karena tadi udah mepet banget sama rapat. Jadi gurunya terburu-buru gitu balik ke Aula" jawab Alena sambil terus mengunyah bakso.

"Ouhh begitu. Syukurlah"

"Lah cuma gitu doang responnya?" Alena meletakkan alat makannya

"Terus Kakak harus respon gimana?" Netra nampak kebingungan

"Yaudah deh nggajadi" Alena kembali mengambil sendok dan kembali menyantap bakso

"Alenaa" panggil Netra

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang