17. AIR TERJUN BIRAWA

228 26 0
                                    

Netra mendadak melajukan mobilnya cukup kencang hingga kepala Alena membentur sandaran kepala.

"Astaghfirullahalazim, Kak Netra kenapa ngga bilang dulu sih, main gas gas aja"

"Udah diem!!"

Netra dan Alena memulai perjalanan ke sebuah desa yang bisa dibilang terpencil untuk melakukan penelitian mengenai pendidikan disana.

****


Ada sebuah mobil berwarna hitam yang sedari tadi terparkir tidak jauh dari rumah Alena. Layaknya sebuah pengawas yang sedang mengaaasi objek pengawasan.

"Ikutin mobilnya!!" perintah gadis yang duduk di bangku depan sebelah kiri mobil hitam tersebut

Dengan cepat pria yang duduk disamping gadis itu pun melajukan mobilnya, mengikuti mobik Netra yang berada tak jauh didepan mereka.

"Jes, kita sebenernya mau ngapain sih? Kenapa pakai acara ngikutin mobil Alena segala? Kalau ketahuan gimana?" tanya pria pengemudi mobil itu yang tak lain adalah Rengga

"Udah tenang aja, ngga akan ketahuan kok" jawab Jessica dengan santai

"Iya tapi kita mau ngapain ngikutin mereka? Bukannya hari ini kamu harus bikin laporan buat Duta Inspirasi itu ya?"

"Iya ini juga mau bikin kok. Santai aja!! Tugas kamu cuma ngikutin mobil Alena. Beres kan" ucap Jessica sambil memainkan ponselnya

Rengga menggembungkan pipinya, ia benar-benar bingung dengan tingkah kekasihnya. Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah menuruti semua kemauan Jessica, tidak lebih.

****


Netra memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran tempat wisata. Wisata yang berada di dataran tinggi, biasa dikenal orang orang dengan sebutan Air Terjun Birawa. Nama Birawa sendiri diambil dari nama desa disana. Desa Birawa, desa tujuan Netra dan juga Alena.

"Lah kok malah ke air terjun sih?" tanya Alena begitu turun dari mobil dan membaca tulisan besar di dekat pintu masuk

"Ssssttt, udah jangan ribut dulu. Ini itu destinasi wisata dari desa Birawa. Sementara kita ingin mencari narasumber di desa ini. Tapi kayaknya mobil ngga bisa masuk ke dalam desanya, jadi terpaksa aku parkir disini deh" Netra mencoba menjelaskan

"Ouhh gitu, bilang dong daritadi"

"Ngga sempet, keburu ngoceh kamunya" jawab Netra dengan nada pasrah

"Hehehe"

"Udah ayok" Netra menggandeng tangan gadis itu dan mengajaknya memasuki pemukiman desa Birawa

Jessica dan Rengga yang sedari tadi memantau pergerakan mereka pun langsung mengikuti. Masuk ke dalam pemukiman penduduk, dan mencari seseorang yang dirasa cocok dijadikan narasumber.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya Netra dan Alena menemukan seseorang yang dirasa tepat untuk dijadikan narasumber. Alena mulai melakukan wawancara, Netra memperhatikan gadis itu dengan seksama. Semuanya berjalan lancar. Proses wawancara pun sudah didokumentasikan dengan baik oleh Netra.

Karena dirasa tugasnya sudah selesai, mereka berdua segera kembali ke tempat awal, tempat mereka parkir.

"Heh mau kemana kamu?" tanya Netra

"Mau ke mobil lah Kak" jawabnya sambil menunjuk ke arah mobil Netra yang masih terparkir

"Ngga mau mampir dulu?" Netra menawarkan

"Mampir ke?"

"Ke air terjun-nya lah, kemana lagi coba" Netra sedikit menyeringai

"Okey"

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang