11 - DONOR MATA

253 26 0
                                    

"Alena" panggil Netra

"Iya Kak? Kenapa?"

"Keinginan terbesar kamu saat ini itu apa sih?"

"Simpel aja, pengen lihat dunia. Iya itu pun kalau dikasih kesempatan. Tapi rasanya ngga mungkin, mana ada orang bodoh yang dengan sukarela donorin matanya buat aku" Alena tersenyum, bukan senyuman bahagia, ia menampilkan senyum perih

"Ada kok"

"Siapa?"

"Orang gila" Netra terkekeh kecil

"Kak Netra ih"

****


Malam ini Alena melamun di dalam kamarnya, ia terus memikirkan ucapan Jessica. Ia berharap ada keajaiban yang membuat indra penglihatannya kembali berfungsi sebelum ajang itu tiba.

"Non Alena, ada telfon" ucao Bibi yang baru saja memasuki kamar Alena

"Dari siapa?"

"Non Alda" jawab Bibi

"Mana?" Alena menengadahkan tangan, berniat untuk meminta ponselnya

"Hallo Alena" sapa Kak Alda

"Hai Kak, gimana? Lancar?"

"Lancar kok. Kamu gimana sekolahnya?"

"Iya gitu, kayak biasanya" jawab Alena kurang bersemangat, "Kak Alena kapan pulang?" Alena mencoba mengalihkan pembicaraan

"Lusa"

"Yah, masih lama" keluhnya

"Sabar bocil, kakak udah beliin oleh-oleh kok buat kamu"

"Wah asik nih"

"Udah ya, kakak mau istirahat dulu. Kamu juga cepet tidur, jangan begadang mulu. Bi Inah, marahin aja kalau Alena ngga segera tidur" perintah Alda

"Siap Non Alda, saya pastikan habis ini Non Alena langsung tidur" sahut Bi Inah

"Udah sana cepetan, katanya mau tidur" celetuk Alena

"Iya iya, bye bocil"

Alda mematikan telfon.

"Tuh Non dengerin apa kata Non Alda. Langsung tidur ya" uca Bi Inah

"Iya Bibi" Alena merebahkan tubuhnya, kini saatnya ia berisitirahat

****


"Kak Netra... Kak... Kakak dimana?" teriak Alena begitu menginjakkan kaki di rooftop SMA RAJAWALI

"Kamu nyari aku?" suara itu terdengar dari belakang Alena, Alena pun membalikkan badan

"Kak Netra"

"Ada apa?" tanya Netra

"Nggapapa, kelas lagi jamkos sih. Daripada gabut mendingan aku kesini deh"

"Gabut atau kangen?"

"Beneran gabut, Kak Netra kepedean ah" seru Alena

"Iya siapa tau kan"

"Dulu Alena pernah kesini, seorang diri"

"Waktu mau bunuh diri itu?" Netra menebak

"Bukan, waktu aku masih bisa lihat. Katanya kan disini tempatnya angker gara-gara peristiwa bunuh diri salah satu murid SMA ini 3 tahun lalu. Jadi aku penasaran dan aku kesini, tapi ngga terjadi apa-apa. Justru pemandangan indah yang aku lihat" jelas Alena

"Itu sebabnya aku sering kesini. Semua orang berpikir tempat ini angker. Tapi yang aku lihat malah pemandangan yang indah. Sama seperti kamu"

"Kak Netra gombalin aku ya?" ucap Alena malu-malu

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now