7 - SEBENARNYA PRIA ITU SIAPA?

300 30 0
                                    

"Hai Alena" Felli menyapa Alena

"Lo udah tau mengenai kabar comeback nya Seven Strais kan? Sorry ya kita ngga ngajak lo. Lo sadar kan keadaan lo sekarang kayak gimana"

"Thanks buat kontribusi lo di Seven Strais selama ini. Kerja yang bagus, tapi sayang ngga tahan lama" Jessica menyeringai

"Kali ini pintu Seven Strais sudah tertutup buat lo, jadi jangan pernah berharap kalau kita bakal nerima lo lagi"

"Oiya satu lagi, jangan berharap sama Rengga ya. Dia punya gue, jadi mulai sekarang lo jauh-jauh dari dia"

Kalimat Jessica kali ini sangatlah mengejutkan bagi Alena, Rengga? Pacaran sama Jessica. Aneh tapi nyata, rasanya tak mungkin tapi ini benar-benar terjadi.

Bahkan Felli pun ikut terkejut mendengar perkataan Jessica barusan. Ia saja belum tau mengenai hubungan Rengga dan Jessica.

"Do you want to say something? at least a farewell sentence. No?" Jessica mengangkat kedua alisnya

"Kalau tidak biar gue yang kasih salam perpisahan buat kita"

Jessica mendekati Alena, ia mengambil tongkat Alena dan membuangnya.

"Ehh, tongkat gue.."

"Bye Alena" Jessica menepuk pundak Alena kemudian meninggalkannya

Rengga, Brama dan Jefan terkejut melihat kejadian itu

"Gila Jessica udah kelewatan banget" gumam Jefan

"Yaudah ayo kita tolongin, kasihan" ajak Brama

"Gausah"

Jefan dan Brama terkejut mendengar jawaban Rengga

"Rengga lo kenapa sih? Itu Alena dibully loh, kita bisa nolongin ya kita tolongin lah"

"Tau, biasanya lo maju paling depan buat bela Alena kenapa sekarang kayak gini?"

"Kalau kita nolongin Alena yang ada nanti Seven Strais pecah lagi gara-gara Jessica sama Felli ngamuk. Kalian mau?" ucap Rengga

Namun terlihat dari sorot matanya bahwa ia tak berbicara sesungguhnya. Seperti ingin menolong Alena tapi ada sesuatu yang mencegahnya

"Heh Rengga harusnya lo bilangin tuh Jessica, itu namanya bulllying. Ini bisa berpengaruh sama reputasi Seven Strais loh"

"Iya udah nanti kita bicarain baik-baik sama Jessica, supaya dia ngga nglakuin hal kayak tadi"

Jefan dan Brama terus menatap ke arah Alena yang meraba-raba mencari keberadaan tongkatnya.

"Udah ayok cabut!!" ajak Rengga

Rengga, Brama dan Jefan pun beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut.

Sementara Alena terus meraba, mencari tongkatnya yang sedari tadi tak kunjung didapatkannya.

"Aduh tongkat gue dimana sih.."

Seorang laki-laki berpostur tinggi tegap berkulit putih datang mengambil tongkat yang tergeletak tak jauh dari Alena. Kemudian ia mengembalikan tongkat itu pada Alena.

"Ini tongkat kamu" ucapnya sembari mengembalikan tongkat itu

"Thank you" Alena tersenyum saat tongkat itu sudah kembali di tangannya

"Lo siapa ya?"

Tanpa menjawab sepatah kata pun, pria itu langsung pergi meninggalkan Alena begitu saja.

"Loh kok pergi sih, kita belum sempet kenalan" teriak Alena tak tau arah

"Yasudahlah" ucap Alena manyun

Netra dan Lukanya (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now