TUJUH

24K 1.3K 14
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"SAH!"

Tes

Satu tetes air mata Sena terjatuh. ia tidak menyangka diumurnya yang masih terbilang muda ini harus menikah dan mengandung anak dari seniornya sendiri disekolah.

Sena menyalimi tangan kekar Skava. Berbalik dengan Skava ia mencium kening Sena.

"Saya permisi saya harap kamu tidak mengganggu lagi kehidupan keluarga saya Sena, sudah cukup kamu melibatkan saya di acara ini." Ujar Rendi sedikit membuat hati Sena terasa sesak.

"Iya Om, maafin Sena karna udah ngerepotin om, Sena gak akan ganggu kehidupan om lagi, kalo suatu saat Om Rendi butuh Sena, Sena akan selalu ada untuk om, makasih banyak om Rendi sudah mewakilkan Papah Sena." balas Sena menahan tangisnya yang ingin keluar.

Rendi tersenyum puas. "Bagus lebih baik kamu pergi jauh dari hidup saya, karna kamu hanya pembawa sial dikeluarga saya!" Tegasnya lalu pergi.

Hati Sena yang menderanya terasa sangat sakit dengan perkataan paman nya itu. Aryo, skava dan Titia hanya bisa  melihat itu semua.

"Sayang udah ya jangan nangis sekarang kamu punya mamah, papah , dan ada juga skava kita akan selalu ada untuk kamu." Ucap Titia menghampiri Sena.

"Iya mah, makasih juga udah mau terima Sena dikeluarga ini."

Titia mengangguk seraya tersenyum, ia akan menyayangi Sena Seperti anak sendiri bagaimanapun caranya. Skava mengalihkan pandangannya nya. Ia melihat segerombolan teman-teman yang berjalan menuju arahnya.

"SKAVA SELAMAT! UDAH NIKAH AJE LO!!" Ucap Bon-bon berteriak Berjalan kearah  Skava.

"Iye, jaga baik-baik bidadari gue ya jangan sampe lecet." Ucap Zidan dengan Tegas.

"Skav jaga bini sama anak lo Baik baik, gak nyangka gue sama lo dikit lagi, bakal jadi papah muda." Sambung Flor.

"Iya, Thanks ." Balasnya hanya itu saja.

Vinsen mendekat kearah skava, dan membisikan nya. "Selamat, gue harap lo bisa lupain Vera dan mulai hidup yang baru sama Sena." Bisiknya.

Skava terdiam atas ucapan Vinsen, ia juga bingung dengan perasaannya terhadap Vera masa lalunya.

"Betewe! bidadari yang disamping lo cantik bener Skav?!"

Sena tersenyum simpul atas ucapan teman Skava. Ia hanya diam saja tanpa membuka suara entah mengapa ia merasa hanyalah orang asing yang berada diantara mereka.

"Kita foto yok, biar ada kenang kenangan dipernikahannya si badboy."

Semua memgangguk lalu berkumpul untuk berfoto dengan pengantin. 

Satu!

Dua!

Tiga!

Cekrek

****

20:15

Skava dan Sena berdiri diatas pelaminan. Badannya terasa cukup lelah. Karna mengurus tamu yang berdatangan. Untung sudah tidak banyak lagi yang berdatangan.

"Sekarang kamu dan skava istirahat saja dikamar nanti sisa tamu biar papah yang urus." Beritahu Aryo.

"Skava kamu harus jaga Sena dengan baik  jangan sampai dia dan cucu papah terluka sedikitpun ngerti." Lanjutnya.

"Hmm." Masa bodo dengan ucapan Aryo. Badan nya sudah terlalu lelah malas meladeninya. Lagipula tanpa diberitahu ia sudah Pasti menjaga istri dan calon anaknya. Dia bukan anak kecil lagi yang harus diberitahu.

Dikediaman kamar skava

Kini kedua pasangan yang baru saja menikah sedang berada disalah satu kamar. Hanya ada keheningan diantaranya. Salah satunya pun tidak ada yang mau membuka suara.

"Lo mau makan, minum atau apa nanti biar gue ambilin." Tawar skava memecahkan keheningan.

"Gak usah kak, aku gak lapar sama haus, nanti kalo aku lapar aku ambil sendiri aja." Sena menjawab. Sedangkan Skava mengangguk lalu menidurkan dirinya yang sudah sangat lelah diranjang.

Sena sudah melepas gaunnya lalu ikut menidurkan dirinya Juga disamping skava Walaupun ia sedikit Ragu. Namun, tidak apa. Yang penting mereka sudah halal.

                                ****

7:00 Pagi hari dirumah kediaman Keluarga Skava.

"Skava kamu mau kemana nak?" Tanya Titia yang melihat skava membawa satu koper yang juga diikuti oleh Sena Disampingnya.

"Gue mau tinggal diapertemen milik gue!"

Aryo menggeram Kesal. "Apa kamu gak mau tinggal disini dulu sementara?!"

"Gak!" Balasannya lalu meninggalkan Rumahnya.

Sena merasa canggung. "Mah, pah aku pamit dulu ya." Ucap Sena Tersenyum hangat.

Titia memgangguk. "Iya sayang, kalo ada apa-apa bilang ya sama mamah, nanti kapan kapan mamah main ke apartemen kalian."

"Kalo skava nyakitin kamu bilang sama papah, kamu hati hati ya. Jaga calon cucu, Papah dengan baik." Sambung Aryo.

Sena menganggukkan kepalanya. "Iya pah aku pamit Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam."

****

Saat ini Sena sudah sampai diapertemen milik skava yang terlihat bersih, dan rapih. Terlihat sangat nyaman untuk ditinggali.

"Kamar Kita ada di lantai atas, lo duluan ke atas aja nanti gue nyusul, koper ini biar gue aja yang bawa keatas, lo cukup istirahat aja!" Ucap skava.

Sena mengangguk. "Iya kak Makasih."

Sena berjalan memasuki kamar skava.

Ceklek

Kamarnya yang terlihat sangat rapih dan wangi. Rasanya Nyaman sekali mencium wangi kamar skava. Terasa tenang. Sena segera kembali menutup knop pintu kamarnya. Tak lama Pintu terbuka menampilkan skava yang membawa dua koper sekaligus.

Sena segera menghampiri nya untuk membantu. "Sini kak biar aku masukin ke lemari bajunya."

Skava mengangguk lalu ia berjalan untuk bermain dengan ponselnya diatas ranjang, beberapa menit kemudian ketika Sena sudah memasuki pakaiannya kedalam lemari ia melihat skava yang tertidur pulas diatas kasur.

"Aku lupa, kan kak skava belum makan." Menolognya.

Tanpa menunggu lama-lama Sena bergegas untuk pergi ke dapur namun sayangnya, Sena tidak menemukan bahan makanan apapun yang ada diapertemen nya.

"Yah, kok gak ada bahan makanan apapun, apa aku pergi keluar sebentar aja ya?" Lenguhannya, Setelahnya sena terlihat berfikir.

"Yaudah deh aku pergi sebentar aja beli makanan keluar." Finalnya.

Tak lama Sena langsung pergi keluar apertemen membeli makanan untuk skava dan juga dirinya. Ia tidak memberitahu skava mengenai hal dirinya yang keluar apartment untuk membeli kebutuhan. Karna tidak enak jika membangun kan skava yang sedang tertidur.

****

Holaa!

Jangan lupa vote+komennya, Terimakasih.

-araa

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang