SEPULUH

21.5K 1.1K 23
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Gue denger Vera bakal balik lagi Kesekolah kita."

"Apa lo masih ada perasaan sama Vera skav?" Tanya Flor.

Skava terdiam sejenak. "Gue gak tau sama perasaan gue sendiri, gue bingung."

"Lo harus lupain dia, karna sekarang hidup lo udah ada Sena dan calon anak lo!" Sambung Vinsen.

"Jangan sampai lo sakitin perasaan Sena, gue gak mau orang sebaik dia lo sakitin, cukup lo udah renggut mahkota dia sampai dia hamil, Sorry kalo gue lancang." Beritahu Zidan panjang lebar.

"Iya benar gue gak tega sama dia, dia keliatan baik banget, gue yakin lo bakal cinta sama dia." Sambung bon-bon diangguki yang lainnya.

Skava mengangguk tanpa membalas perkataan teman temannya itu.

Bruk.

Semua terlonjak kaget Karna ada seseorang yang menggebrukan pintu rooftop dengan sangat kencang. Tidak berperasaan. Mereka semua tampak terlihat malas Karna melihat si pelaku.

"Lo harus jauhin Sena dia milik gue." Ucap Vero dengan raut emosi.

"Bangsat!" Umpat Zidan.

"Maksud lo apa, seterah gue mau deket sama siapapun bukan urusan lo." ketus Skava.

Vero Semakin emosi atas jawaban Skava barusan. "GUE CINTA SAMA DIA."

Bugh!

Bugh!

Vero memukuli wajah tampan skava dengan berutal. Skava yang diperlakukan Seperti Itu tidak Terima, Ia Juga Membalas Pukulan Vero dengan lebih berutal.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Skava membalas pukulan Vero berkali kali hingga mengalir darah dari hidung sang lawan.

Yang lain yang juga berada disana hanya melihatnya saja, tanpa mau menolong Vero yang sudah babak belur Karna dihantam terus menerus.

"CUKUP!" Seseorang berteriak dari arah pintu .

"KALIAN INI APA-APAAN! BUKANNYA BELAJAR MALAH RIBUT!" Sentak pak Darto.

"SEKARANG KALIAN SEMUA IKUT SAYA KE RUANG BK!" Beritahunya Membentak.

"Loh kok saya juga ikut pak, kan saya disini tidak bersalah." Ucap Bon-bon tidak Terima.

"Iya nih si bapak kita gak salah apa apa malah suruh masuk ruang BK!" Sambung Flor.

"Diam kalian semua, bukannya masuk kelas belajar malah ribut Disini." Ujarnya ngegas.

Karna mereka malas melihat gurunya yang seperti ini terus ia memilih untuk menurutinya saja. Dan sekarang Semua sudah berada di ruang BK. Ah! Malas sekali Rasanya berada disini lebih baik ia Bolos.

SKAVA {ON GOING}Where stories live. Discover now