TIGA BELAS

18.6K 1K 37
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sena sudah dipindahkan keruang inap sekarang ia berada diruang VVIP.

Ceklek

Aryo dan Titia memasuki ruang inap Sena. Keduanya diberitahukan tentang ini oleh para kerabat dari Skava. Aryo berjalan Kearah Skava Untuk menanyakan apa yang sebenarnya Terjadi.

"Skava Apa yang terjadi." Tegas Aryo bertanya.

"Gue gak tau, tiba-tiba dia ada di gudang belakang sekolah, dalam kondisi gak sadar." Jawab Skava seadanya.

Aryo mendengus Kesal, lantaran Skava hanya menjawab Intinya Saja. "Papah akan bantu cari tau siapa pelaku yang sudah membuat menantu dan calon cucu papah seperti ini." Ujar Aryo.

Titia sedari tadi hanya diam ia melihat kearah Sena yang terlihat mukanya sangat pucat dan penuh luka. Hatinya sakit melihat Sena yang terbaring lemah.

Eugh

"Shhh.." Titia yang melihat Sena sudah tersadar langsung mencoba memanggil dokter. "Skava panggilkan dokter Sena sudah sadar."

Skava Mengangguk, langsung saja ia memanggil dokter. Dokter pun segera Masuk untuk mengecek keadaan Sena.

"Gimana dok keadaan anak saya?" Tanya Titia.

Dokter melepaskan Stetoskop dan beralih menatap yang lain. "Pasien sudah sadar, namun ia akan merasakan perih di bagian luka nya, terlihat luka dibagian tangan ya cukup parah, disarankan untuk tidak menanyakan hal-hal yang membuat ia merasa takut. kalo begitu saya permisi."
Ujar dokter tersebut.

"Baik dok, Terimakasih."

Skava yang melihat Sena sudah sadar perasaannya langsung bahagia. Ia dengan gesit menyodongkan air putih untuk Sena.

"Nih minum dulu." 

"Makasih kak." balas Sena dengan suara pelannya.

Skava memgangguk."Ada yang sakit? apa bilang sama gue?"

Sena menggeleng ia tidak mau Skava merasa khawatir karna keadaan nya ini. Lagipula ia hanya merasa perih dibagian luka nya dan tidak juga terlalu Parah. "Kak a-anak aku baik baik aja kan?" Tannyanya menatap sendu kearah Skava.

"Iya anak kita baik-baik aja, dia kuat kaya lo." Ujar Skava mengelus puncuk kepala Sena.

Aryo dan Titia yang melihat perbincangan keduanya tersebut ikut bahagia, ia sudah lama tidak melihat Skava tersenyum dan baru kali ini ia melihat anaknya tersenyum lagi. Memang benar Pasti Sena membawa sumber kebahagiaan untuk Skava.

Ceklek.

Terlihat Teman-teman Skava yang memasuki ruang inap Sena tanpa sepengetahuan dirinya.

"Hayy! bidadari gimana keadaannya." Tanya Zidan seraya melambaikan tangannya.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang