SEBELAS

19.5K 1.1K 20
                                    

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

Pesanan bakso Sena dan Skava sudah datang. Mereka siap menyantapnya. Terlihat punya skava yang terlihat lebih menggoda dibandingkan dengan Punya Sena. Sena menghembuskan nafas kasar ia sangat kesal dengan skava yang melarangnya makan pedas!

"Kak masa bakso aku cuma kerasa kecapnya aja sih!" Protesnya.

"Syukuri." Balas Skava acuh, Sena yang mendengar jawaban seperti itu Mendengus kesal, Terpaksa ia harus tetap memakannya. Tetapi tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.

"Sena ..." Pekik seorang itu.

Sena yang merasa namanya di panggil langsung menoleh kearah suara tersebut. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang datang.

"Nayna." Gumam Sena.

Nayna adalah salah satu teman yang selalu ada saat Sena membutuhkan bantuan. Bahkan Sena sudah menganggap nya seperti saudara sendiri.

"Kamu apa kabar sen, kok kamu udah gak masuk kerja lagi." Keluh Nayna.

Sena tersenyum, Bingung harus menjawab apa. "Iya nay, aku udah ngundurin diri dari pekerjaan." Jawab Sena seadanya.

"Kenapa kok kamu keluar gak bilang bilang aku?" tanyanya lalu matanya beralih menatap skava Bertanya.

"Orang yang disamping kamu siapa sen?"

Lama tidak ada jawaban dari Sena. Skaga pun Geram ingin menjawab."Gue suaminya" Ujar Skava santai.

Nayna terpelongo tidak percaya. Lalu ia kembali menatap kearah Sena. "Hah, k-kamu serius sen udah nikah, kan kamu masih sekolah."

Sena bingung harus menjawab apa, ia sekilas melirik skava yang sedang makan. Bisakah skava berfikir dulu sebelumnya? Mengapa langsung tembak ke point nya langsung.

"Karna Sena lagi hamil anak gue." Jawab skava masih saja santai.

Nayna tercengo atas ucapan skava itu. Masih mencernanya.

"Sekarang kamu jelasin ke aku sen apa yang sebenarnya terjadi" Tanar Nayna serius. Apakah Sena menjual dirinya? Ah! Tapi tidak mungkin.

Sena segera menjelaskan tentang kejadian dirinya malam itu kepada Nayna, Sena percaya Nayna tidak akan pernah buka suara tentang masalahnya ini. Karna ia sedari dulu dekat sekali dengan nayna. Keduanya sama-sama saling melengkapi jika mereka kesusahan.

Nayna yang sudah mendengar penjelasan dari Sena terkejut atas apa yang diucapkan oleh sahabatnya ini.

"S-sen kamu yang sabar ya, mungkin ini udah jalan kamu." Ujarnya lalu memeluk Sena.

"Iya gak papa aku udah terima semua ini kok, mungkin emang udah jalannya kaya gini." Balas Sena.

Skava hanya memperhatikan mereka yang sedang berpelukan. Namanya juga perempuan.

SKAVA {ON GOING}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora