ENAM PULUH DELAPAN

11K 513 89
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

Scroll pelan-pelan YAA!

YANG BELUM VOTE DIHARAPKAN VOTE DULU OKEY! AUTHOR BAKAL UPDATE CHAPTER BARU JIKA SUDAH MENCAPAI TARGET VOTENYA.

****

BUGH

"BAJINGAN!"

Reyhan yang baru saja datang menendang bahu Elvio. Lelaki itu terhampas kesamping akibat tendangan yang diberikan Reyhan kepadanya.

Sena yang melihat itu terisak. "Kak Rey... Hiks..."

Reyhan yang mendengar Sena memanggil namanya dengan lirih segera memeluk tubuh perempuan itu. Hatinya terasa sakit mendengar Sena menangis kencang meluapkan semuanya dipelukannya.

"Hiks... "

Reyhan menatap Elvio yang menatapnya datar. Tidak ada ekspresi diwajah lelaki itu. Elvio menghembuskan nafasnya kasar. Reyhan kakak tiri Skava yang ia ketahui itu berada disini sekarang. Niatnya jadi terundur karena lelaki didekatnya ini.

"Masih ingat gue Rey?" tanya Elvio terkekeh.

Reyhan menahan gejolak emosinya. Ia tahu siapa yang waktu itu mencelakai Sena sehingga keguguran. Vera dan juga Elvio. Mereka melancarkan aksinya bersama.

"Bajingan ngapain lo ganggu Sena lagi!"

Elvio terkekeh lalu bangun dan berdiri. Merubah raut wajahnya menjadi datar. "Ada satu hal yang mau gue bongkar."

"Apa maksud lo?!" Geram Reyhan.

Elvio menarik lengan Sena. Membuat Sena tertarik kearahnya.

"Jangan macam-macam Elvio!" sentak Reyhan. Matanya melotot marah melihat perlakuan seenaknya dari Elvio.

Elvio tak menghiraukan itu. Ia kini mengambil kertas yang tadi Sena sobek dibawah lalu memperlihatkannya lagi dihadapan perempuan itu.

"Gue tau lo gak buta. Jadi, tadi lo liat kan isi kebenaran dikertas ini?" tanya Elvio mencengkram kuat lengan Sena tanpa diketahui Reyhan.

Sena hanya diam. Meskipun ia sudah tahu. Hatinya terasa sakit. Rasanya ia ingin pergi dari sini sekarang.

"Kertas apa maksud lo!" Reyhan menarik kertas yang berada ditangan Elvio. Kertas yang sudah sobek dan isinya hanya terbaca setengah.

"Ah bangsat!" Gumamnya lalu melihat kearah lantai yang ada belahan isi kertas itu. Ia mencoba menyatukan kembali agar terbaca jelas.

Elvio hanya tersenyum miring melihatnya. Sedangkan Sena menangis tanpa suara.

Reyhan mencerna isi kertas tersebut. Mengepalkan tangannya lalu menatap Elvio garang.

"Sekarang lo berdua udah tau kan? Dan lo Sen. Lo udah tau kalo Om Dika dan Tante Eva emang benar adanya mereka belum memiliki anak." ucap Elvio.

"Lo dulunya cuman seorang bayi yang lahir kedunia ini tanpa adanya rasa kasih sayang dari kedua orang tua kandung Lo sendiri." Lanjutnya.

Reyhan menjadi terdiam sekarang. Ingin tahu apa yang Elvio maksud dari rahasia tersebut.

"Lo mungkin gak bakal nyangka sen siapa orang tua kandung lo yang udah tega buang lo selama ini."

SKAVA {ON GOING}Where stories live. Discover now