EMPAT PULUH EMPAT

10K 711 107
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

***

Sena merapihkan rambutnya agar terlihat rapih ia akan berkerja kembali mulai saat ini. Ia akan mengatur waktu untuk bekerja dan mengistirahatkan dirinya. Dirinya diterima berkeja kembali direstoran lamanya. Sena sangat bersyukur karna bos nya itu tetap menerima dirinya berkerja kembali meskipun tengah hamil muda.

Setelah sampai ditempat dulu bekerjanya direstoran Sena mengambil beberapa makanan untuk diantar. Ia mengantar makanan tersebut menaik Motor biasa. Karna Sena sudah bisa mengendarai motor sejak ia bekerja ditempat ini.

Ia mengendarai motor dengan hati-hati Karna takut jika terjadi apa-apa dengannya ataupun makanannya yang dibawa itu. Ketika lampu merah ia berhenti sejenak menunggu lampu hijau dibawah trik sinar matahari.

Seseorang yang ada dibalik mobil mewah yang melihat itu terkejut bukan main. Aryo melihat Sena dari belakang yang memakai baju kerja dan ada tanda bahwa ia pengantar jasa makanan. Tetapi tidak mungkin bukan jika Sena bekerja seperti itu. Mungkin penglihatan saja yang salah. Ya benar! Penglihatan yang salah.

Ketika sudah lampu hijau Sena menjalankan motornya lagi.

Sena memarkirkan motornya disebuah rumah dan mengambil dua kotak makanan lalu memencet tombol bel dirumah Tersebut. Tidak lama seorang perempuan keluar.

Sena memberi dua kotak makanan tersebut kepada orang itu. Lalu orang itu Memberi tip uang kepada Sena dengan selembar uang berwarna merah.

"Ini rezeki buat kamu." Ucapnya.

"Nggak usah Bu terimakasih sebelumnya."

"Kamu terima saja uang ini. Anggap saja ini rezeki anak kamu yang belum lahir." Ucapnya lalu meraih tangan Sena.

Sena Tersenyum "Terimakasih Bu, semoga rezeki ibu lancar Terus. Kalo gitu saya permisi." Pamit Sena.

Orang itu menganggukan kepalanya. Lalu kembali memasuki rumahnya.

****

Skava berjalan di koridor kelas matanya menatap tajam kearah lain siapa saja yang melihatnya pasti takut dengan tatapan itu. Bahkan seluruh Murid tidak berani menyapa dirinya Karna jika skava sudah marah habislah mereka.

Seseorang berteriak memanggil namanya.

"Skavaa...." Vera tiba-tiba menggandeng tangan skava dan memeluk nya. Skava merasa jijik dengan sentuhan Vera sekarang.

"Lepas bangsat." Sentaknya membuat semua murid menatap kearah keduanya.

Vera terkejut dan merasa malu Karna menjadi perhatian seluruh murid Karna skava memarahinya.

Bahkan beberapa siswa-siswi berbisik-bisik tentang dirinya yang selalu mendekati skava. Dirinya merasa sangat malu saat ini ingin sekali dirinya marah sekarang juga.

Skava Tersenyum devil Melihat Vera yang sepertinya menahan emosi terhadapnya.

Vera mendekati skava dan langsung melumut bibir skava itu. Semua siswa-siswi yang melihat kejadian itu melebarkan matanya. Masing-masing menelan ludahnya susah payah. Mungkin mereka semua akan menyaksikan skava yang akan Marah.

SKAVA {ON GOING}Where stories live. Discover now