20. "Tuhan kita beda."

120 42 34
                                    

"Mau lihat laut gak?" tanya Nachandra agak ragu, pun tak juga memudarkan senyumannya yang sedari tadi mengganggu pikiran Naraya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau lihat laut gak?" tanya Nachandra agak ragu, pun tak juga memudarkan senyumannya yang sedari tadi mengganggu pikiran Naraya.

Rambut dua anak manusia itu tertiup oleh angin, sebab tiba-tiba saja angin kencang yang entah datang dari mana menabrak tubuh mereka kembali. Menciptakan keheningan berkepanjangan, belum lagi pertanyaan Chandra yang diabaikan membuat anak itu ingin pulang saja.

Keduanya sedang berjalan beriringan setelah orang-orang di sana mulai berhamburan menambah kepadatan jalan. Asap polusi di mana-mana, sesekali Naraya dibuat terbatuk sembari menahan kesal. 

Nachandra menyilangkan kedua tangannya ke belakang. "Kalo di pantai udaranya seger, Ra. Bisa santai-santai di sana juga, mau kan lo?" Ternyata bocah ini belum kehabisan akal.

Hanya suara samar. dari angin yang menjadi jawaban, untung saja Nachandra bukan laki-laki pemarah, ia selalu diajarkan bersikap sabar oleh Farhan sejak dini. 

"Emang lo mau jalan kaki ke sana?" 

Langkah keduanya terhenti, benar juga. Lantas dengan cepat Nachandra menggeleng menghadapkan badannya pada si gadis. 

"Pantai gak terlalu jauh dari sini."

"Tapi jauh kan?"

"Gimana lo pegang tangan gue aja? Kita jalan bareng biar cepet." 

Alis Naraya terangkat pelan meragukan, padahal itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan cepat sampainya perjalan mereka, Nachandra hanya asal bicara saja seperti biasa. 

Jangan tanya kenapa, entah setan dari mana yang merasukinya tanpa berpikir panjang tangannya sudah menggenggam erat tangan berurat Nachandra. Agak lucu sebenarnya, meskipun berurat, jari laki-laki itu lumayan berisi.

"Berhenti senyum, tolol," geram gadis itu dalam hati. 

--------

~No Togel~

P

Misi

Sv y

Siap cantik. 

Najis, Chan.

Nachandra. 

Serah. 

/read

--------

Suara cekikikan bocah tengil ini bisa terdengar lumayan keras hingga ujung sana, tak heran tiba-tiba Naraya muncul menghampiri dari belakang langsung melemparkan tatapan membunuh tak main-main. 

Nachandra yang terduduk santai di atas pasir tanpa memedulikan celananya mulai kotor melirik sekilas lanjut cekikikan melihat video konten Tiktok menggelitiki perutnya, tanpa menghiraukan Naraya. 

"Stress."

Muncul notifikasi lain berbunyi, lantas keduanya langsung menatap layar ponsel bersama-sama. 

When The Sun Goes Down [𝘤𝘰𝘮𝘱𝘭𝘦𝘵𝘦𝘥]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang