21. Belajar Menerima Diri

107 42 17
                                    

Seluruh pasang mata di ruangan itu memandang pada satu titik seolah tak membiarkan sosok itu lepas begitu saja, setelah berhasil melukai anak gadis tak berdaya yang sedang membutuhkan kasih sayang dan juga pertolongan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Seluruh pasang mata di ruangan itu memandang pada satu titik seolah tak membiarkan sosok itu lepas begitu saja, setelah berhasil melukai anak gadis tak berdaya yang sedang membutuhkan kasih sayang dan juga pertolongan. 

Kebingungan, marah, benci, kecewa menggambarkan perasaan menyedihkan dari ekspresi datar tak berarti. Gadis yang merasa tersesat di padang gurun pasir, berusaha menemukan rumah tinggal, setetes air di kala haus.

Kehancurannya di mata mereka serasa seperti ini ... dia tengah berakting di dihadapan para ahlinya. Terlalu tak berperasaan, seolah yang dirasakan dan dilakukannya tadi hanyalah sebuah rekayasa.

"ASTAGFIRULLAH BERHENTI!!" Suara lantang dari depan sana menggelegar ke seluruh penjuru ruangan, pada saat itu juga anak itu akhirnya berani mengeluarkan tangis yang telah ditahan-tahan sejak tadi.

"Na–araya kamu gak papa??"

Kepala Naraya rasanya pusing bukan kepalang. Terakhir yang dilihatnya hanya sosok pria bertubuh tegap yang diyakini mampu melindungi tubuhnya, setidaknya untuk sekarang ini. 

Tubuh mungilnya terjatuh, rebah didekapan seseorang yang benar-benar menyanyanginya tanpa peduli akan kesalahan kecil maupun besar yang pernah diperbuat.

Karena sejatinya orang tulus dalam menyanyangmu adalah orang yang akan merangkulmu tak peduli sampai kapanpun itu. 

Tanpa sadar sosok lain telah memperhatikannya sejak lama, tak peduli dengan air mata yang telah terjatuh di pipinya dia yakin mereka tak benar-benar peduli. Maka, Nachandra tidak akan memalsukan perasaannya hanya demi terlihat baik-baik saja. 

Selagi dia tau mereka adalah manusia yang egois. Mereka itu hanya ingin tau, bukannya peduli. Orang-orang yang hanya akan bertanya, lalu menyalahkan, tanpa memberi solusi.

Sesungguhnya Nachandra muak dengan perilaku manusia, tetapi perlu diingatkan lagi, bahwa sebagian orang mungkin menyembunyikan sesuatu yang orang lain tak mengerti. 

Sekali lagi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang anak perempuan yang ditolak kehadirannya oleh keluarganya sendiri. Yang mana mereka hanya menginginkan kasih sayang, tak lebih dari itu. Sampai di sini dirinya menyimpulkan bagaimana sifat licik manusia bisa kapan saja menyerang sesamanya.

"Nachandra. Masuk ke kamarmu." Suara lantang Farhan menyadarkannya. Mata Nachandra beralih pada Naraya matanya  sayup tampak setengah sadar.

Pria itu membawa keponakannya pergi masuk ke dalam kamar si gadis tanpa berkata-kata apa-apa, sebenarnya dia ingin meluapkan amarahnya saat itu juga, namun tertahan tak sampai tega melihat keadaan Naraya terbaring di lantai kedinginan sendiri. 

Mendadak hatinya merasakan getaran haru di dalam dada. Meskipun Naraya hanya keponakan perempuannya, beliau sangat menyanyangi anak itu seperti anaknya sendiri, sama halnya seperti dia menyayangi Nachandra.

When The Sun Goes Down [𝘤𝘰𝘮𝘱𝘭𝘦𝘵𝘦𝘥]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz