60. murder

70 23 42
                                    

Trigger warning : 17+ mengandung kekerasan.

"Tunggu dah, kek ada yang aneh." Si mantan anggota OSIS berpikir keras berusaha menemukan kejanggalan yang belum disadarinya juga. 

"Loh, kok jadi banyak?" Ditajamkan penglihatannya sambil berpikir. Sekarang dia nyebut dalam hati berusaha positive thinking.

"Ah, nggak mungkin mereka nggak pada bawa backingan kan?" monolongnya menyakini. "Tetap bahaya sih ini." Lalu jarinya bergerak mencari nomor seseorng untuk dihubungi. 

"Sinting lo?" cerca Pangeran, tak disangka-sangka mulutnya kini habis berlumuran darah berada dibawah kukungan saudara tirinya sejak pemuda ini memukulnya bertubi-tubi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sinting lo?" cerca Pangeran, tak disangka-sangka mulutnya kini habis berlumuran darah berada dibawah kukungan saudara tirinya sejak pemuda ini memukulnya bertubi-tubi. 

Nachandra melepaskan cengkraman pada kerah bajunya secara kasar menolak keras membunuh orang di usia muda. Lantas Pangeran mendorongnya mundur mengerti diberi lampu hijau untuk kabur.

"Kenapa diam? Bunuh gue."

Diamnya bagai racun mematikan. Untuk beberapa saat pandangannya mengedar lebar melihat kapal-kapal

Tak mengindahkan untuk beberapa saat dan pandangannya mengedar melihat bongkahan kapal-kapal merapat ke tempat persinggahannya. Kalau jam segini sebenarnya ia belum yakin betul orang-orang di dalam sana belum pada tertidur, keadaannya sepi senyap mengundang pikiran liar seseorang, bersamaan menarik senyum mengejek.

Melupakan keberadaan laki-laki problematika itu terlebih dulu. Ia mulai memutar waktu, ketika menyaksikan perairan luas di hadapannya. Merangkai adegan demi adegan. Farhan pernah bercerita tentang ibunya, nyaris menenggelamkan diri lantaran putus-asa.

. .

. . .

. . . .

"Marnia! Kamu lagi apa?!" Farhan menenteng belanjaan refleks kalang kabut melepaskan kantung kresek itu saat melihat ibunya berdiri melepaskan tautan pada anak laki-lakinya, selangkah lagi menggapai tujuannya. Bunuh diri.

When The Sun Goes Down [𝘤𝘰𝘮𝘱𝘭𝘦𝘵𝘦𝘥]Where stories live. Discover now