23. MULAI TERKUAK

348 30 0
                                    

Udah siap baca belom?

Yuk vote dan comentt dulu!

happy reading.

***

"Ampun deh ya badan gue pegal-pegal semua gara-gara bawain belanjaan lo pada!" keluh Devano begitu ia dan juga yang lainnya memasuki cafe milik Arga yang bercabang di Yogyakarta ini.

Arga mengajak mereka untuk beristirahat di lantai dua, setelah pulang dari berbelanja dan juga menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah keluarga Alesha.

Karena setelah ini mereka harus segera berangkat ke Bandara untuk kembali lagi ke Jakarta. Tidak lupa cowok itu juga meminta tolong kepada karyawannya untuk membawakan minum dan juga cemilan.

Dania menatap Devano dengan sinis, "gitu aja pegel, cemen banget sih lo jadi cowok" selorohnya.

Mendengar itu Devano langsung berdiri kembali padahal baru saja duduk di bangku, "sembarangan kalau ngomong, lo mah enak gak bawa apa-apa" balasnya.

Dania berkacak pinggang, "oh jadi lo gak ikhlas bantuin kita ha?" sentaknya. "Padahal yang lo bawa tadi itu semua barang-barangnya pacar lo!" imbuh Dania yang membuat Devano langsung menoleh ke arah Elena yang menatapnya dengan kesal sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Apa, mau ngomel lagi?" tanya Elena.

Devano langsung menyegir dan merangkul Elena untuk duduk di sampingnya, "enggak kok, aku kan kuat. Tadi cuma akting aja padahal aslinya mah enggak seberat itu barang-barang kamu sayang" ucapnya dengan nada yang lembut, membuat Dania memutar bola matanya malas.

Sedangkan Galang mengajak Viona duduk berhadapan dengan Devano dan juga Elena, di susul yang lainnya untuk duduk di tempat yang sudah di siapkan. Arga sengaja menata meja tersebut menjadi panjang agar muat untuk teman-temannya jadi tidak perlu berpencar.

"Kalau butuh sesuatu panggil gue ya, gue ke bawah bentar" ujar Arga, setelah mendapat anggukan dari teman-temannya cowok itu kemudian bergegas turun.

Cakra meletakan ponselnya dan berdiri, "toilet di mana ya?" tanya cowok itu.

Dengan cepat Alesha menunjuk ke sisi kiri, "di sebelah sana" jawabnya.

Semua pasang mata langsung menatap ke arah Alesha membuat gadis itu kebingungan, "why, ada yang salah sama gue?" tanyanya dengan polos.

"Thanks!" ujar Cakra, kemudian cowok itu pergi begitu saja.

Galang mengerutkan dahinya, "kok lo tahu Sha, toiletnya ada di sana. Lo udah pernah kesini?"

Alesha tertawa pelan, ternyata hal tersebut yang membuat mereka menatapnya dengan serius. Akhirnya gadis itu mengangguk, "udah" jawabnya singkat.

Viona terkejut, "serius, kapan, kok bisa?" cercanya.

Elena tertawa membuat Alesha ikut tertawa mendengarnya, "waktu itu aku di ajakin sama Arga buat datang ke acara pembukaan cafe dia cabang Yogyakarta ini" jawabnya menjelaskan.

Devano menjentikkan jarinya, "oh berarti foto yang di kirim Arga waktu itu pasti pas kalian lagi ke Yogyakarta kan?"

Dania dan Galang mengangguk setuju, "bener banget, gerak cepet juga dia ternyata" sahut Galang.

GALVIO 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now