Udah siap baca belom?
Cerita ini akan ada bahasa asing,
jadi mohon baca pelan-pelan.
Happy reading!
***
"Woy turunin gue!!" pinta Devano, yang sedang di gendong oleh Galang, Cakra dan Arga seraya di lempar-lemparkan ke udara membuat cowok itu berdecak kesal.
Hari-hari telah berlalu begitu cepat hingga pada hari ini tepat di acara pertunangan Devano dan juga Elena telah selesai, mereka semua berniat untuk merayakannya bersama-sama.
Arga merangkul pundak Devano setelah cowok itu di turunkan, "berakhir sudah sifat playboy seorang Devano yang mendarah daging di dalam dirinya" celetuk cowok itu.
Devano membetulkan kemejanya yang sempat berantakan, "iya dong, udah tobat gue. Kapan lo nyusul Ga?" godanya langsung di balas tatapan sinis Arga.
"Doain lah biar gue cepet nyusul lo" balas Arga.
"Cewek aja belum punya gimana mau nyusul?" telak Cakra, membuat Arga bungkam.
Galang terkekeh, "kayak punya aja lo Cak-Cak!" kekehnya.
"Lah lo sendiri gimana Lang, cuma bisa virtual kan?" ledek Devano, karena tadi sewaktu acara pertunangan berlangsung mereka hanya bisa mengunakan video call saja untuk berhubungan dengan Viona yang bahkan gadis itu masih sibuk syuting mv di hari terakhirnya ini.
Arga menyenggol lengan Devano, "jangan gitu lo Dev, mentang-mentang udah tunangan gaya benget lo!"
"Harus lah, lihat ni cincin gue" ujar Devano sambil memamerkan sebuah cincin di jari manisnya.
Galang menatapnya dengan sinis, "inget Dev lo masih tunangan, biasanya yang kayak gini cobaannya gede banget. Hati-hati aja" tuturnya.
Cakra mengangguk, "bener tuh kata Galang, siapa tahu nanti mantannya Elena dateng terus ngajak balikan yakan terus Elenanya mau. Kan kita gak ada yang tahu?" godanya.
Devano reflek merenggangkan jemarinya dan juga lehernya, "jangan gitu lah Cak, Lang. Kalau ngomong yang bener dong, takut jadi doa nih masalahnya" kesal cowok itu.
Cakra tertawa, "bercanda!"
"Bercanda lo bikin gue sakit hati" ucap Devano, seraya menampilkan eskpresi sedih. Kelewat drama.
"Lebay lo!" sinis Arga.
"Eh-eh benar-benar, gue denger-denger lo lagi deket sama Dania kan Cak?" tanya Galang penasaran.
Cakra menaikkan satu alisnya, "she my best friend!" jawabnya dengan lugas.
"Yeah, we not a couple!" imbuh Dania seraya menatap Cakra membuat cowok itu langsung merangkulnya tanpa rasa malu di hadapan teman-teman mereka.
Elena dan Alesha yang datang menghampiri mereka semua hanya bisa melongo saja seperti Galang, Devano dan Arga yang sama sekali tidak paham dengan sikap Dania dan Cakra.
"Bentar-bentar gue ngebung dulu" sela Arga, lalu memijit pelipisnya.
"Loh bukannya kalian saling suka ya, waktu di Yogyakarta kemarin kalian juga kelihatan deket banget kayak bukan sekedar berteman?" tanya Alesha, heran.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
GALVIO 2 (COMPLETED)
Подростковая литератураTelah berpisah selama bertahun-tahun tidak membuat rasa cinta Galang pudar begitu saja untuk Viona sang kekasihnya yang sudah sukses menjadi seorang Idol di Negeri Ginseng sana. Galang bahkan mencoba segala cara untuk bertemu dengan Viona kembali d...
