36. SEBUAH PILIHAN

229 23 3
                                    

Udah siap baca belom?

Cerita ini akan ada bahasa asing,
jadi mohon baca pelan-pelan.

Play musik di atas, sebelum baca chapter ini.

Happy reading!

***

"Kan saya bilang juga apa, Pak Galang itu diam-diam pacaran sama Viona" bisik Dila kepada rekan kerjanya, saat gadis itu kembali ke ruangannya setelah dari ruangan Galang tadi.

Beberapa pegawai yang penasaran akan hal itu langsung mendekati Dila dan menyuruhnya untuk bercerita, sampai-sampai ruang kerjanya penuh oleh para pegawai GA COMPANY.

"Saya sih udah sempet curiga, karena di ruang kerjanya Pak Galang ada fotonya Viona. Terus juga perlakuan Pak Galang ke Viona itu benar-benar berbeda seperti orang yang istimewa" sahut salah satu rekan kerja Dila.

"Mereka cocok sih, tapi saya masih enggak menyangka kalau Pak Galang bisa terlibat dalam skandal seperti ini apalagi menyangkut Viona. Saya takut terjadi apa-apa sama mereka" imbuh rekannya yang lain.

"Iya ya, saya juga agak kaget sewaktu denger kabar kalau Pak Galang itu dulunya ketua geng di sekolahnya. Padahal saya pikir dia anak yang baik" komentar seorang gadis, teman akrab Dila di kantor bernama Lea.

Dila menghela nafas, "semua orang bisa berubah seiring berjalannya waktu, dari yang nakal jadi baik, dan begitu juga sebaliknya" balasnya.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Dika masuk ke dalam ruangan tersebut, membuat Dila menoleh. "Kalian bukannya kerja, malah ngerumpi di sini. Bukankah saya sudah menyuruh kalian untuk memantau perkembangan perusahaan ini karena banyak rumor yang beredar membuat saham kita anjlok?" tanya cowok itu.

Saat itu juga pegawai yang lain langsung keluar satu per satu dan kembali ke tempat kerja mereka masing-masing, Dila menundukkan kepalanya membuat Dika segera mendekat ke arahnya.

"Jangan seperti itu lagi lain kali, jangan bicara asal mengenai Pak Galang jika kamu tidak tahu kebenarannya. Ini peringatan terakhir buat kamu dan juga pegawai yang lain!" tegur Dika.

Dila menatap Dika dengan takut-takut sambil menganggukkan kepalanya, "maaf" lirihnya.

***

"I somun-eul meomchugi wihae du salam-ui gwangyeleul kkeutnaeneun geos oeeneun daleun seontaeg-i eobsneun geos gatseubnida" ujar CEO Jeon kepada Viona membuat gadis itu terkejut.

(Sepertinya kami tidak punya pilihan lain selain mengakhiri hubungan mu dengan Galang untuk menghentikan rumor ini.)

Viona menggeleng kuat, "aniyo, geuleohgehaji masibsio. naneun jebal" balasnya.

(Tidak, jangan lakukan itu. Aku mohon.)

CEO Jeon menatap Viona, "geuleohdamyeon i lumeoleul mag-eulyeomyeon eotteohge haeya halkkayo? jeongmal haegyeolchaeg-i issnayo?" tanyanya.

(Lalu bagaimana kita menghentikan rumor ini? Apakah kamu ada solusi?)

"Naneun geugeos-eul chaj-eulyeogo nolyeoghal geos-ida" jawab Viona dengan yakin.

GALVIO 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang