38. SAYA GALANG ALVAZ GANENDRA

312 35 1
                                    

Udah siap baca belom?

Cerita ini akan ada bahasa asing,
jadi mohon baca pelan-pelan.

Play musik di atas sebelum baca,
chapter di bawah.

Happy reading!

***

"Eonni na meonjeo galge, eung?" pamit Viona kepada Hyo Rin, saat gadis itu keluar dari kamar dengan terburu-buru seraya memakai sepatu kets bewarna putih.

(Kak, saya pergi dulu ya?)

Seketika Hyo Rin menahan pergelangan tangan Viona, ketika ia hampir membuka pintu, "eodi gaseyo?" tanyanya.

(Pergi kemana?)

"Hoesa, geogie naega cheolihaeya hal il-i issseubnida" jawab Viona.

(Perusahaan, ada hal yang perlu saya urus di sana.)

Hyo Rin menggeleng, "hajima, hoesa ap-eseo uli paenbundeul-i neowaui gwangyeleul injeonghaji anhneundaneun iyulo hang-uihasineun bundeul-i manhdago deul-eossda" tuturnya.

(Jangan, saya mendengar bahwa ada banyak penggemar kita yang sedang memprotes di depan perusahaan untuk menentang hubungan mu dengan Galang.)

Viona tersenyum, kemudian menggenggam tangan Hyo Rin. "Gwaenchanh-a naega al-aseo halge maenijeooppa" balas gadis itu.

(Tidak apa-apa, saya akan mengurusnya. Lagi pula ada manajer oppa yang akan menjagaku.)

"Eonni, naega gat-i galge" ujar Krystal dari arah kamarnya membuat Viona dan Hyo Rin menoleh.

(Kak, saya akan ikut pergi bersamamu.)

"Nado!" sahut Je Neul, yang baru saja keluar dari kamarnya.

(Saya juga.)

Hyo Rin beralih menatap Viona, "geuleom gat-i ganeunge joh-eulgeoya, nalido delyeogalge" ucapnya, setelah itu ia berjalan ke arah kamar Na Ri.

(Kalau begitu lebih baik kita pergi bersama-sama saja, saya akan mengajak Na Ri juga.)

***

"Lang, lo kenapa masih di sini?" tanya Dania, ketika gadis itu masuk ke dalam kamar hotel Galang setelah mengetuk pintunya. "Yang lain udah pada nungguin lo di luar loh" imbuh gadis itu.

Tidak mendapat balasan apapun dari Galang membuat Dania bergegas untuk mendekati cowok itu yang sedang berdiam diri di depan jendela kamar hotelnya.

"Gue salah gak sih Dan, udah bertindak sejauh ini sama Viona?" tanya Galang, saat Dania berdiri di sampingnya.

Kedua alis Dania mengerut, "kok lo ngomong gitu?"

"Karena gue merasa bahwa hubungan ini justru malah berdampak buruk buat Viona bukan malah berdampak baik buat dia, seakan-akan gue kayak pembawa sial buat Viona. Semenjak dia kenal gue dan kembali lagi sama gue pasti selalu aja ada kekacauan, gue kasihan sama Viona karena harus mengalami banyak hal karena gue" jawab Galang menjelaskan.

"Seharusnya emang dari awal gue ikhlasin Viona aja, supaya karir dia gak hancur kayak gini" imbuh Galang.

Dania menghela nafas panjang, "terus lo mau berhenti gitu aja, setelah ini semua udah terjadi?"

GALVIO 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang