41. GEMBOK CINTA

255 24 0
                                    

Udah siap baca belom?

Cerita ini akan ada bahasa asing,
jadi mohon baca pelan-pelan.

Happy reading!

***

"Wahh Pak Galang benar-benar Bos yang baik, kita di beri kebebasan untuk berlibur di sini dengan waktu yang cukup lama tanpa memperdulikan pekerjaan di Indonesia" ujar Dila kepada Laura dan Dika ketika mereka bertiga sedang makan siang di salah satu Restaurant Korea.

Laura meneguk air minumnya lalu menatap Dila seraya mengangguk, "Apakah Pak Galang sering seperti ini, hmm maksudnya memberi kesempatan kepada pegawainya untuk berlibur?" tanya gadis itu.

"Tentu, bahkan Pak Galang juga selalu membuat perayaan untuk semua pegawainya yang sudah bekerja keras setelah menyelelesaikan proyek bisnisnya. Dan salah satunya seperti kita sekarang" jawab Dila, menjelaskan.

Dika menyahut, "sangat lega karena mendengar skandal Pak Galang sudah berakhir, dan semua kembali seperti awal. Semua bisnis Pak Galang yang semula anjlok kini mulai membaik keseluruhan. Saya harap ini adalah masalah terakhir yang beliau alami, melihat betapa susahnya membangun bisnis tersebut hingga menjadi sukses seperti ini."

"Kita tidak perlu khawatir, karena Pak Galang bisa menanganinya dengan bijaksana" balas Dila.

Laura mengangguk setuju, mengingat bahwa selama ia bekerja dengan Galang tidak ada hal yang perlu ia takuti melainkan ia justru bisa belajar banyak hal dari pengalaman tersebut.

Mulai dari cekatan dalam mengambil solusi, berpikir dengan bijak, dan tidak bertele-tele. Laura sangat mengagumi atasannya tersebut, berawal dari perlakuan baik Galang kepadanya ketika menolongnya dari sang Ayah waktu itu.

"Yaaaa okeyyy, setelah ini kita harus jalan-jalan kemana. Jauh-jauh kesini kalau gak kemana-mana kan rugi" ujar Dila, memecah keheningan beberapa saat yang lalu.

Dika menghela nafas sejenak, "saya akan pergi ke suatu tempat sendiri" balasnya.

Laura menoleh, "kemana?"

"Galeri seni, jika kalian ikut pasti akan sangat membosankan. Maka lebih baik kalian berdua pergi ke tempat yang lain saja seperti Hongdae atau Myeongdong. Saya rasa tempat itu sangat cocok untuk kalian" jawab Dika.

Sontak Dila dan Laura langsung bertatap-tatapan, "ide bagus!" celetuk keduanya bersamaan.

***

"Viona mianhae!" ucap Je Neul, yang berdiri di depan pintu kamar Viona saat gadis itu sedang sibuk merias wajahnya.

(Viona maafkan aku!)

Saat itu juga Viona langsung berdiri dari bangkunya dan menatap Je Neul, "eonni wae mianhae?" tanyanya.

(Kak, kenapa minta maaf?)

"Ani geunyang neoege keun joechaeggam-eul neukkineun geosppun" jawab Je Neul, sedikit malu untuk berbicara kepada Viona kembali setelah pertikaian antara mereka berdua.

( Tidak, hanya saja aku merasa sangat bersalah padamu.)

Viona tersenyum seraya mendekat ke arah Je Neul, "geuleohge neukkil pil-yo eobs-eo eonni, nugungaga silmanghaess-eul ttae haneun geos-eun jayeonseuleoun il-iya" ujarnya.

GALVIO 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now