43. JOIN THE FANDOM?

231 26 0
                                    

Udah siap baca belom?

Cerita ini akan ada bahasa asing,
jadi mohon baca pelan-pelan.

Play musik di atas sebelum baca chapter ini.

Happy reading!

***

Galang membuka kedua matanya begitu merasakan pegal di bagian leher, dengan perlahan-lahan cowok itu mulai bangkit dan melihat Viona yang tertidur pulas dengan posisi bersandar pada sofa.

Hal itu sontak membuat Galang terkejut karena ia tidak menyangka bahwa dirinya tertidur di pundak Viona cukup lama, pasti gadis itu juga merasakan pegal dan tidak nyaman pula.

Tepat pukul 07.00 pagi waktu Korea Selatan, Galang masih berada di rumah Viona. Cowok itu tidak berani membangunkan Viona agar ia pindah tempat tidur alhasil Galang memilih untuk mengambilkan bantal serta selimut saja.

Setelah itu ia menidurkan Viona di sofa dan menyelimutinya agar badannya terasa hangat, Galang juga menyingkirkan beberapa helai rambut di wajah gadis itu seraya menatap wajahnya dengan sungguh-sungguh.

"Kamu masih kelihatan cantik ya walaupun lagi tidur kayak gini" gumam Galang seraya menatap Viona dengan sungguh-sungguh.

Galang menopang dagunya dengan tangan kanan seraya terus menatap Viona yang masih tertidur, "selama ini kamu udah bekerja keras Viona, perjuangan kamu gak ada yang sia-sia, semua sudah terbayar dengan kesuksesan mu. Maaf ya kalau sama aku kamu jadi kesulitan dan harus menghadapi banyak cobaan yang tentunya itu gak mudah untuk kamu lewati. Aku bersyukur banget karena kamu bisa bertahan sama aku demi hubungan kita, gak ada yang bisa gantiin kamu di hatiku sampai kapan pun Vi. Perjuangan aku selama ini buat kembali sama kamu akhirnya terwujud, aku akan berusaha untuk memberikan yang terbaik buat kamu kedepannya. Aku mencintaimu Vi" ucap Galang bermonolog, sambil mengusap rambut gadis itu dengan sayang.

"Mulai saat ini aku akan pastikan bahwa gak akan ada lagi yang bisa menghancurkan hubungan kita, apa pun itu. Aku akan singkirkan semua yang menghalangi jalan kita, aku juga siap untuk melakukan apa pun demi karir kamu" ujar Galang dengan tegas.

Mendengar penuturan Galang, Viona mendadak terbangun. Gadis itu perlahan-lahan membuka kedua matanya dan melihat Galang menatapnya terus menerus.

"Galang?" panggil Viona seraya mengerjapkan kedua matanya.

"Iya aku di sini" ujar Galang.

Viona beranjak dari tidurnya dan beralih untuk duduk, "kamu udah bangun dari tadi?" tanya Viona balik.

Galang mengangguk, "kamu lanjut tidur di kamar aja, sekalian habis ini aku mau pulang ke hotel" perintahnya.

Saat itu juga Viona reflek memeluk Galang dengan erat, "aku denger semua ucapan kamu tadi" lirih gadis itu.

"Jadi kamu gak tidur tadi?" tanya Galang penasaran.

Gadis itu semakin mempererat pelukannya hingga membuat Galang mengerjapkan mata karena susah bernafas, "jangan bilang kayak gitu lagi, kamu gak pernah buat aku kesulitan. Kamu justru udah banyak berkorban buat aku dan karir aku, seharusnya aku yang bilang terima kasih karena kamu udah mau memperjuangkan aku sampai sejauh ini" ujar Viona dengan tulus.

GALVIO 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now