16

26K 3.2K 139
                                    

Iya loh kalian gak salah. Hari ini aku double upp!!!!

Seneng ngga tuh? Baik kan ayy. Tapi vote di chapter 15 jangan dilewat-lewat ya guys

Yokk vote dulu baru baca dan jangan lupa komen juga

Awas banyak typo!!

*****

Gazza berdiri dibalkon kamarnya. Pemuda itu bahkan tidak menggunakan baju atasan disaat angin berhembus dengan kencangnya,  tubuh atletisnya seakan tak merasakan apa-apa saat angin menabrakan dirinya pada kulit putih terkesan pucat itu

Tanganya memegang minuman kesukaanya, sesekali menyesapnya dengan pandangan lurus kedepan, tapi tidak ada yang tau, dibalik wajah tenangnya itu, fikiranya tengah berkecamuk

Gazza akui akhir-akhir ini dia sering memikirkan gadis itu...celyn. konyol memang, dia tak pernah peduli pada siapapun, kecuali orang itu sudah mengusik hidupnya, bahkan gadis itu masih pada batas wajarnya, tapi kenapa dia selalu merasa tertarik akan semua yang dilakukan celyn

Ingatanya kembali saat ia menyeret celyn disekolah. Merasakan tanganya yang sangat lembut, ia tidak tau jika tangan seorang gadis akan selembut itu, karna ia benci disentuh. Bahkan zelene perempuan yang paling sering ia temui selalu menjaga jarak aman denganya

Dia ingat perlawananya saat ia menyuruh celyn untuk meminta maaf pada zelene karna gadis itu penyebab zelene dihukum tanpa alasan. Dia bersikeras pada pendirianya, jika dia tidak akan meminta maaf

lagi. dia tidak tau harus berbuat apa saat melihat tekad kuat dimatanya

Dia mencoba bersabar menghadapi celyn. Kemudian dia menyuruh celyn membersihkan gudang sebagai hukuman karna membolos. Lagi-lagi gadis itu melawan, dia memberi banyak alasan yang tidak bisa diterima.

Karna marah gazza menggapai celyn, pemuda itu memegang kepala bagian belakang celyn, membenturkan punggung celyn kepohon

Lagi. Dia merasakan kelembutan ditanganya karna rambut gadis itu.

Amarahnya yang tadinya melonjak langsung mereda saat indra penciumnya merasakan aroma tubuh celyn yang semakin kuat saat mereka berdekatan. Itu memabukan, bahkan gazza hampir kehilangan kendalinya lagi, ingin sekali dia mengirup aroma itu lebih dekat. Sampai akhirnya gadis itu mendorongnya menjauh, tidak sampai disitu dia bahkan menendang bagian perut gazza.

Gazza memejamkan matanya lalu bibirnya membentuk sebuah senyuman yang sangat memepesona hingga akhirnya terkekeh pelan.

Baru kali ini ia diperlakukan seperti itu, dan lagi... Oleh seorang gadis?

Mata yang tadinya terpejam kini terbuka dengan kilatan rumit didalamnya. Bahkan saat ia berusaha membayangkan zelene yang selalu menatapnya dengan wajah malu-malu, gadis itu hadir dengan senyum manisnya disertai cahaya disekelilingnya, menghapus bayangan zelene.

Gazza mengusap wajahnya kasar. Menenggak minuman langsung dari botolnya

*****

Sedangkan gadis yang menjadi penyebab kakacauan fikiran gazza kini sedang mengusap peluhnya karna baru selesai memindahkan barang-barangnya kerumah baru milik mereka.

Siang tadi celyn dan madarin memang baru bertemu dengan pemilik rumah dan melihat-lihat sekeliling. Rumah berlantai dua yang tidak terlalu besar dengan halaman luas yang ditumbuhi bunga sukses memuaskan keinginan celyn yang memimpikan kesederhanaan dan kedamaian karna letak rumahnya agak jauh dari jalan hingga tak terdengar suara bising dari kendaraan

Transmigrasi Hanah (END)Where stories live. Discover now