27

21.7K 2.7K 398
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Vote dan komen share juga sama temen-temen kalian biar cerita ini makin rame.

Sekali lagi, harap hati-hati karna typo beresebaran

HAPPY READING PREENN!!😽

*****

Celyn, oriel, fellice dan milly kini sedang berdiri disamping mobil mereka, setelah mengaggumi mobil celyn, mereka sepakat akan merayakan putusnya hubungan oriel dan daran

Mereka sebenarnya hanya sedang menunggu jennika tapi orang yang ditunggu tidak juga datang

Para siswa berlarian menuju satu tempat yang dikerumuni banyak orang, membuat celyn bingung, ada apa sebenarnya

Beda halnya dengan oriel yang hanya menatap datar mereka yang berlarian seperti sudah tau apa yang sedang terjadi

Celyn yang tingkat keingin tahuannya tinggi ikut berlari dan menyalip para siswa yang berkerumun

Oriel, fellice dan milly menghela nafas lelah melihat itu, lalu ikut menyusul celyn.

Mata celyn membulat saat melihat pandangan didepannya. Disana gazza tergeletak menutupi wajahnya, menghalau pukulan agar tak mengenai kepalanya, dan lelaki itu seakan pasrah saja saat dipukuli oleh dua orang berbadan besar itu

Saat celyn akan melangkah tangannya dicekal oleh orang dibelakangnya dan ternyata itu daran

"jika kau maju, dia akan semakin dipukuli" ujar daran menatap kearah gazza yang kini dengan keadaan kacau

"tapi_"

"jangan terlalu mencampuri urusan orang lain" potong daran menatap celyn tajam

Celyn balik menatap daran menantang "apa kau tidak punya hati? Dia dipukuli oleh mereka dan kalian hanya diam saja?!"

"celyn kali ini kau tidak bisa bertindak ceroboh, mereka adalah suruhan ayahnya gazza" oriel ikut memperingati celyn. Daran menatap oriel rumit yang dibalas senyum mencela oleh gadis itu

"persetan!" celyn berlari menuju gazza menghiraukan teriakan ketiga temannya. Sungguh dia sudah tidak tahan lagi melihat gazza yang hanya diam seperti tidak merasakan sakit

"hentikan!" kini mereka semua menatap celyn yang sudah ada ditengah-tengah kejadian. Kedua pria besar itu menatap celyn sebentar lalu kembali memukuli gazza. Celyn melihat mata gazza yang kosong semakin frustasi dihatinya, kenapa dia seperti manusia tanpa jiwa seperti itu, dia seakan tidak peduli akan nyawanya

"aku bilang hentikan!!" seru celyn dengan tangan yamg sudah mengepal kuat, dia menatap kepala gazza yang sudah berdarah lalu melihat matanya yang menatapnya sayu

"nona jangan ikut campur, kami ditugaskan oleh tuan alaska. Tuan muda, apa kau berubah pikiran?"

"aku tidak akan kembali keneraka itu" ucap gazza mantap

"tuan muda siapa dia?" tanya salah satu dari mereka

"jangan macam-macam dengannya atau aku akan menghancurkan situa bangka itu" ujar gazza, dia sudah tidak mempunyai perasaan apapun pada alaska sebagai ayahnya yang hanya bisa menuntut dan mengendalikannya seperti boneka

"berhenti!!" celyn mendorong pria yang kembali memukuli gazza

"pergi" gazza menatap celyn sayu, ada kelembutan saat dia menatap celyn. Nyatanya baru kali ini ia dibela saat orang suruhan ayahnya memukulinya

"apa kau gila?! Jika kau terus dipukuli tidak lama lagi kau akan mati!" raung celyn marah, dia sungguh tak habis fikir dengan jalan fikiran gazza

"justru itu yang kumau. Hidupku sudah tidak punya tujuan lagi. Lebih baik mati kan? dari pada hidup sebagai bidak catur yang dimainkan oleh tua bangka itu" suara gazza rendah tapi cukup bagi celyn untuk mendengar sebuah keputusasaan didalamnya.

Transmigrasi Hanah (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu