48

9.6K 991 16
                                    

Jangan lupa vomentnya guys!

SELAMAT MEMBACA!

🌈🌈🌈

Theo berjalan seakan tidak memiliki nyawa, dia masuk keruangan gelap yang di dalamnya terdapat benda-benda tajam

Ya. Dia akan menghukum dirinya sendiri karena membuat celyn takut, membuat celyn menangis

Bukankah dia bilang dia membencinya? Setelah ini mungkin rasa bencinya akan berkurang, maka theo akan sangat senang. Tapi jika celyn masih sangat membencinya, maka dia akan mengorbankan nyawanya untuknya

Jangan bilang theo terlalu berlebihan, karena dari awal lelaki itu memang sudah tidak waras.

Dia bisa membunuh dengan santai, maka dia bisa menghabisi dirinya sendiri demi orang yang di cintainya.

Ya inilah konsekuensi jika seorang seperti dia jatuh cinta. Jika bukan orang yang di cintainya yang terluka, maka dia sendiri yang terluka

Dia tidak waras dan cintanya tidak sehat. Theo tau itu.

Dia mengambil belati kecil yang ada di dinding, bilahnya cukup tajam, itu bisa mengoyak perut seseorang dengan sekali sayatan

Dia mengarahkan belati itu ke pergelangan tangannya.

Tangan Inilah yang sudah mencampur obat itu di makanannya.

Dia membuatnya menangis, dia membuatnya semakin membencinya, dia membuatnya semakin takut padanya

Membayangkan tatapan yang sangat berbeda disaat dia memandangnya dan gazza, theo hanya semakin memperdalam sayatan di setiap tubuhnya.

Karena darah yang keluar terlalu banyak, theo tersungkur. Bajunya sudah basah oleh darahnya sendiri

Tapi melihat wajah datar lelaki itu, orang mungkin akan ragu jika darah itu keluar dari tubuhnya.

Saat dia menatap lantai kosong, sosok yang tidak mungkin ada kini hadir di depannya

Theo menatap ling-lung wajah gadis itu, merasa tidak nyata, dia tetap diam melihat tatapan menangis celyn.

Tidak mungkin. Jelas dia sangat membencinya, tidak mungkin dia menatapnya khawatir seperti itu, itu jelas hanya halusinasinya

"Bodoh. Apa yang kamu lakukan pada tubuhmu hah?!" Suara tinggi itu menyadarkan theo

Tatapan lelaki itu masih bingung, dia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak.

Tapi merasakan sentuhan hangat di pipinya, jantung theo berdetak kencang.

Jadi...apa ini nyata?

Apa gadisnya memaafkannya?

Sudah tidak membencinya?

Melihat raut yang masih menampilkan ekspresi khawatir di wajahnya, theo akhirnya tertawa bodoh.

"Apa kamu memaafkanku" ucapnya semangat, seperti nyawanya sudah di suntikan kembali

Melihat keadaan gila theo, hidung celyn masam. Dia hanya bisa mengangguk

"Tidak membenciku?"

Celyn menggelengkan kepalanya, yang semakin membuat senyum theo bertambah lebar

"Aku tau. Aku tau kau tidak akan membenciku...aku tau itu...kau hanya marah padaku..kau berkata kamu mencintaiku, aku tau itu tidak bohong....aku tau" theo memeluk celyn erat, dia mengabaikan luka di tubuhnya yang semakin mengeluarkan banyak darah

Transmigrasi Hanah (END)Where stories live. Discover now