47

8.4K 951 25
                                    

Votenya sayyy jangan lupa!

Happy reading!

🖤🖤🖤

Celyn bangun dengan nafas terengah-engah, mata gadis itu merah, air mata membasahi wajahnya.

Gazza dan theo yang berusaha membangunkan celyn langsung menatap khawatir gadis itu.

Sudah lebih dari lima jam celyn pingsan, dan lebih dari satu jam gadis itu tidur dengan gelisah disertai air mata yang selalu keluar

Keduanya sudah mencoba membangunkan celyn, tapi seakan tak mendengarnya, celyn tetap tidur dengan gumaman yang mereka tidak mengerti.

Theo sempat menyalahkan dirinya sendiri karena membuat celyn dalam kedadan seperti ini, keduanya bahkan sempat saling menjatuhkan. Tapi melihat keadaan celyn yang tidak membaik, keduanya akhirnya diam dengan duduk disamping celyn memegang tangannya masing-masing.

Saat ini celyn belum sadar jika kedua tangannya di genggam oleh kedua lelaki yang menatapnya khawatir. Dia masih terhanyut oleh mimpi yang seakan nyata itu.

Saat ini celyn mulai berkomunikasi dengan sistem, dia menebak ini ada kaitannya dengan sistem.

'Itu kejadian setelah anda meningal tuan' kata sistem saat tau apa yang akan di tanyakan celyn

"Jadi itu benar?" Ucap celyn tanpa sadar yang tentu saja membuat gazza dan theo menatap bingung kearah celyn

Merasakan tatapan dari kedua sisinya, tanpa sadar celyn melihat kearah kanan dan kirinya, lalu karena refleks, dia menghempaskan tangan keduanya

Celyn mundur dengan wajah ketakutan. Melihat wajah kedua orang yang hadir dalam mimpinya saat ini, celyn tanpa sadar merasakan takut.

Orang yang kejam dengan dirinya sendiri, menyiksa dan mati demi cinta, untuk sesaat celyn menatap kosong keduanya

Cinta seperti itu...apa pantas untuknya?

Gazza dan theo yang melihat ketakutan di wajah celyn tidak tau harus berbuat apa.

Wajah keduanya suram, seakan awan hitam diletakan diwajah mereka.

"Pergi. Aku tidak ingin melihat kalian...hiks"

"Sayang..." Suara gazza rendah dan serak, matanya memandang celyn penuh kasih sayang

Melihat tatapan itu, celyn semakin menangis, apalagi mengingat sosok reot di dalam mimpinya. Jika orang melihat tampilannya saat ini, orang tidak akan percaya jika sosok di dalam mimpi itu adalah gazza

Celyn juga mungkin tidak akan mengenalinya jika dihadapkan dengan sosok itu, keduanya begitu berbeda.

Rasa bersalah hinggap di hati celyn. Kenapa? Jelas mereka yang bersalah, kenapa dia yang harus merasa bersalah?

'jika mereka di kehidupan sebelumnya bahagia dengan zelene, anda mungkin akan meneruskan balas dendam anda tuan' ucap sistem memutuskan pikiran celyn

Benar. Setelah tau bagaimana setelah dia pergi di kehidupan sebelumnya, masih sanggupkah dia untuk balas dendam?

'berapa harga yang di bayar olehmu untuk menghadirkan mimpi itu?'  tanya celyn dalam hati, karena gazza dan theo masih dengan keras kepala menatapnya dan tidak beranjak pergi

'cukup mahal. Itu menghabiskan setengah poin pengalamanku'

Mendengar nada malas sistem, entah kenapa tara merasa hangat 'bukankah kau akan pergi setelah misi ini selesai?'

Transmigrasi Hanah (END)Where stories live. Discover now