41

9.7K 1.1K 21
                                    

Vote dulu sebelum baca, komen and share juga ya

Banyak typo, orang baik tolong tandain ya

HAPPY READING 🖤

🍁🍁🍁

Daran melihat oriel berdiri dijalan dengan linglung, dia berhenti berlari, menatap gadis yang kini sibuk menghapus air matanya.

Untuk pertama kalinya daran melihat dia menangis, untuk pertama kalinya dia mendengar keluhan dari gadis yang biasanya berpenampilan sombong seakan hidupnya paling sempurna.

Dia telah bersamanya semenjak dia kecil, tapi dia bahkan tidak tau tekanan yang selama ini dia alami. Daran menunduk, untuk pertama kalinya, dia merasa bersalah padanya.

Daran kembali berlari, menyusul oriel. Daran memegang tangan gadis itu, tapi langsung dihempaskan oleh oriel.

Gadis itu menatap daran jijik. Daran tertegun melihat tatapan yang tidak biasa dari oriel. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa oriel sangat membencinya? Apa karena dia memutuskan pertunangan mereka?

"Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu waktu itu, pikiranku sedang kacau, aku tidak ada pilihan lain selain memutuskan pertunangan kita"

Oriel terdiam. Nyatanya dia sudah benar-benar menyerah pada laki-laki yang pertama kali dia kenal selain ayahnya ini.

"Dan maaf soal sikap acuhku padamu. Saat itu aku hanya menganggapmu sebagai adik, tidak lebih, tapi aku sadar saat kamu tidak lagi berada disekitarku, aku merasa kehilangan. Jadi ayo berusaha saling mencintai, aku tau ini mungkin agak sulit karena kau menyukai gazza, tapi kita bisa berusaha bersama"

Oriel tersenyum miris. Dia bahkan tidak tau jika dia hanya mencintainya, tapi setelah usahanya selama ini, dia benar-benar lelah.

"Tolong jangan ganggu aku lagi, aku ingin sendiri"

Daran berdiri diam menatap punggung oriel yang semakin kecil, dengan langkah pelan dia mengikutinya.

Saat melihat sebuah mobil disamping gadis itu, daran mengeram marah, sepertinya dia tidak bercanda dengan perkataannya.

Tapi apa dia benar-benar mencintai oriel?

Disisi lain. Oriel menatap bingung sebuah tangan yang keluar dari celah jendela mobil. Tangan itu terulur kearahnya dengan sebuah tisu.

"Masuk" oriel menatap orang itu, tapi tetap diam, tidak berniat melangkahkan kakinya sedikitpun.

Jackson menghela nafas panjang, pemuda itu keluar dari mobilnya, lalu menarik lembut tangan oriel.

Oriel tidak melakukan perlawanan apapun, Jackson menatap oriel dengan ketidakberdayaan dimatanya.

Mungkinkah jika dia orang lain, dia akan tetap mengikutinya? Sepertinya dia sangat pasrah dengan semuanya.

"Menangis."

Tatapan kosong oriel kini beralih menatap Jackson bingung.

Jackson tersenyum tipis "menangislah seperti biasa kamu sendiri" Jackson menyalipkan rambut yang menempel dipipi gadis itu

"Seperti biasa kamu berjongkok disudut taman, dengan ditutupi semak-semak"

"Kamu..." Oriel tidak melanjutkan ucapannya, dia membuang wajahnya kesamping dengan ekspresi malunya

"Bolehkah aku memelukmu?" Lagi-lagi perkataan jackson membuat oriel terkejut

Dengan ragu, gadis itu mengangguk. Langsung saja Jackson merengkuh tubuh mungil oriel, menyembunyikan kepala gadis itu didada bidangnya, mengusap punggungnya pelan

Transmigrasi Hanah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang