39

9.1K 1.1K 23
                                    

Jangan lupa vote guys..

Mmm dah lah itu doang, aku lagi badmood soalnya, gk mau banyak omong.

🥀🥀🥀

Beberapa hari ini seluruh siswa saturus tau jika 'gazza' dewa lelaki mereka tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Itu semua karena sosok gadis baru, yang selalu membuat berbagai macam kehebohan diforum sekolah.

Jika ada yang melihat gazza berjalan, tanpa kecuali semua orang berbalik, seperti melihat sosok hantu.

Lingkaran hitam dimatanya, rambut yang tidak tertata rapi serta matanya yang merah membuat orang membayangkan jika gazza seorang iblis.

Tidak ada yang tahu jika mata merah gazza karena kurangnya tidur, dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Sepertinya, 'celyn' membuat gazza benar-benar gila.

"Tujuh hari" suara serak gazza terdengar meski pemuda itu tidak berkata keras.

Aaron, xero, asher, daran, axton dan jackson. Keenam pemuda itu hanya menatap malas gazza, pasalnya setelah kejadian hari itu, dia selalu menghitung hari, setiap harinya.

Saat axton bertanya apa maksudnya, gazza hanya diam. Akhir-akhir ini juga komunikasi mereka berkurang banyak. Hanya ada keheningan diantara mereka setiap mereka berkumpul. Itu membuat axton dan jackson sama-sama frustasi.

Langkah kaki kecil mengalihkan perhatian mereka dari pikirannya masing-masing.

Alis aaron mengerut. Wajah xero dan asher tidak ada perubahan. Sedangkan jackson dan axton menatap jijik sosok itu. Berbeda dengan wajah tersenyum daran. dan gazza yang masih menunduk, tidak mempedulikan sekitarnya sedikitpun.

"Dari mana kau tau tempat ini? Asher yang notabennya pemarah baru menyadari jika wanita itu masuk diwilayah yang orang biasa tidak bisa dijangkau.

Seakan sadar. Wajah semuanya berubah seketika, kecuali aaron yang memang sudah menyadarinya dari awal, kini sudah kepenampilan datarnya.

Daran yang tersenyum tipis luntur seketika saat mendengar pertanyaan asher.

Zelene menatap mereka dengan senyum alaminya. "Memangnya kenapa?"

Asher menghampiri zelene, kemudian mencengkram rahang wanita itu "jangan main-main denganku" ucapnya disertai geraman yang tertahan. Tak tahukah dia, jika asher sudah lama menahan emosinya? Dengan adanya zelene yang membuat masalah, itu hanya akan menjadi pelampiasan amarahnya saja.

Bugh

Wajah asher terbanting kesamping karena pukulan yang tiba-tiba.

"Shit!" Asher mengumpat kala melihat siapa yang memukulnya. Siapa lagi jika bukan daran.

"Kau harus tau mana perempuan dan mana laki-laki"

"Persetan!" Asher menendang kursi hingga terjatuh. Pemuda itu berjalan lalu duduk terpisah dari mereka.

Zelene tersenyum manis. Daran yang melihat itu membalasnya dengan senyum tipis. Tapi senyumnya tidak bertahan lama, saat melihat ada yang tidak benar dengan pandangan zelene.

Siapa yang dia tatap?

Mengikuti pandangan wanita itu, daran melihat gazza yang masih duduk dengan kepala menunduk seakan hanyut dengan pikirannya sendiri.

Daran kembali menatap zelene untuk memastikan, tapi lagi-lagi dugaanya tidak salah.

Zelene sedang menatap gazza.

Mencoba berfikir positif, daran mencoba meraih tangan zelene, tapi wanita itu sudah berlari kearah gazza yang membuat daran lagi-lagi tertegun.

Apa ini hanya ilusinya saja? Jika zelene tidak menganggapnya ada?

Transmigrasi Hanah (END)Where stories live. Discover now