TEMAN PULANG - YuRen

4.3K 440 42
                                    

Pria berandalan itu bernama Yuta. Tatto ditubuhnya dengan tampang sangar itu membuat orang takut melihatnya. Menyeramkan. Ditambah senyuman pun jarang terlihat bahkan nyaris tak pernah terlihat oleh beberapa orang.

Yuta sebenarnya mempunyai perusahaan dalam bidang jasa keamanan. Bodyguard mahal yang sering digunakan untuk menjaga para artis. Bayaran mahal sering kali didapat tergantung seberapa penting orang tersebut.

Pelatihan yang menurut bawahan miliknya kejam ini, sering kali Yuta lakukan agar mereka tahu cara melindungi klien. Wajah dengan kerutan dikening saat berlatih, membuat para bawahan enggan untuk sekedar menatap.

Namun, ada satu penyelamat dalam penindasan ini. Pemegang kendali suara yang bahkan Yuta tak berani membantah. Yang kerap kali hanya memberikan tatapan tajam pada Yuta, dan pria itu akan berhenti memberikan latihan yang berat.

Huang Renjun, suami bos mereka. Bos besar yang akan membantu mereka dalam meringankan pelatihan. Tubuh yang paling kecil tanpa kekuatan. Bahkan Yuta lebih takut dimarahi Renjun dari pada harus melawan musuhnya.

"Sayang! Sudah! Aku baru selesai masak banyak! Ajak mereka makan." Teriakan itu terdengar, membuat Yuta harus mendengarkan suaranya, kalau tidak, Renjun akan datang dengan spatula ditangannya dan siap untuk memukul Yuta.

"Sebentar, sayang. Aku sedang menghukum–"

Dengan cepat Renjun memotong ucapannya suaminya, "Sekarang, Yuta!"

"Baik!" Yuta menatap satu persatu anak buahnya yang tersenyum menatapnya, "Apa lihat-lihat? Tidak dengar? Pergi sana!"

"Baik bos!" Dengan dorongan tak sabar mereka ingin mencicipi masakan bos besarnya.

👥👥👥👥

Siapa yang berani berciuman di depan banyak orang? Tentu saja, Yuta. Setiap kali Yuta merasa gemas pada suami kecilnya, ia akan mulai menghujani Renjun dengan ciuman.

Renjun tak sepenuhnya berani pada Yuta. Ia juga takut. Untuk beberapa hal, ia akan menbiarkan Yuta melakukan apa yang ia mau agar lelakinya tetap merasa berwibawa didepan semua karyawannya.

Membiarkan Yuta tetap merasa bisa mengendalikan Renjun. Renjun juga pintar, ia bisa mengetahui situasi yang ada. Jika kemarahan miliknya tak mempan, maka ia akan berusaha seimut dan semenggoda mungkin agar Yuta luluh padanya.

"Yutaaa, mau mangga."

"Nanti dulu."

"Tidak sayang aku lagi, ya?"

Perkataan yang membuat Yuta, pasti akan melakukan segalanya yang Renjun suruh. Dengan helaan napas, Yuta menyuruh salah satu anak buahnya untuk membeli. Saat keinginan Renjun sudah tercapai, maka senyuman itu akan tercipta. Lalu bermanja pada Yuta yang awalnya kesal menjadi gemas.

"Hehe, sayang Yuta!" Pelukan akan Yuta dapatkan sebagai hadiah, dan itu membuat Yuta merasa senang juga memanjakan Renjun, suami kecilnya.

Sebenarnya, pernikahan mereka tak semulus kelihatannya. Yuta yang saat itu hanya bisa memukul orang, bertemu dengan Renjun yang sedang berjalan pulang kerumahnya.

Menunggu bus sendirian dengan Yuta disebelahnya, membuat Renjun takut dirinya dicopet karena Yuta yang terlihat sangar. Namun, pemikiran itu sirna saat Yuta sendiri yang membantunya saat beberapa orang menggoda dirinya.

"Anak kecil tidak boleh pulang malam." Bisik Yuta saat Renjun memejamkan mata takut.

Yuta terkesiap saat dirinya yang melihat Renjun mendongak dengan mata yang berkaca-kaca, "Hei, kalau orang melihat kamu menangis, mereka akan menuduhku."

ONE SHOT - RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now