🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞
cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end.
Renjun Harem...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
cr pinterest - lekha ★★★
Anak itu berjongkok ditaman depan rumahnya, memetik daun hingga berserakan disekeliling potnya. Tubuhnya yang kecil kini berdiri dan mendekati pagar. Berjinjit dirinya menatap mobil hitam yang kini berhenti.
"Siapa itu?"
Renjun kini membuka pintu, melihat dengan seksama ketiga orang yang keluar dari mobil tersebut. Tatapannya terfokus pada seorang anak yang digendong oleh ibunya. Dengan rasa penasaran yang ada, Renjun mendekat.
Dirinya kini berdiri didepan keluarga tersebut dalam diam. Menatap satu persatu dimulai dari ibu hingga anaknya. Lalu Renjun membungkuk, "Halo..."
Ibu itu mengelus kepala Renjun dengan senyumannya sambil menurunkan anak yang berada digendongannya, "Kamu tinggal didepan rumah itu?" Ibu tersebut menatap kedepan rumah yang terasa sepi.
"Iya... Ibu dan ayah, kerja."
Renjun memang sendirian, umurnya 8 tahun saat ini. Ibu dan ayahnya akan pulang pada sore hari. Saat ia masuk sekolah, dirinya akan pulang tepat pukul 12, dan akan menunggu ayah dan ibunya untuk pulang pada jam 5 sore.
Renjun memiliki supir untuk mengantarnya kesekolah. Keluarganya cukup harmonis, dengan Renjun yang terlihat lebih mandiri dari ukuran anak seusianya. Dia bisa bermain sendiri, atau melakukan hal lainnya. Kebutuhannya pun tercukupi, Renjun yang ingin sesuatu, maka ayah dan ibunya akan membelikannya.
Anak dengan pipi penuh ini, kini melihat kearah anak lelaki yang tingginya berada dibawahnya, dengan perasaannya yang merasa lebih tua, Renjun mendekat dengan sedikit menunduk, "Dia umur berapa, tante?"
"Lima tahun, namanya Sungchan. Ingin masuk dulu, Renjun? Tante buatkan susu, Renjun bisa bermain bersama Sungchan diruang tamu."
👥👥👥👥
Renjun mengetuk pintunya beberapa kali, menunggu seorang anak yang beberapa tahun ini suka bermain bersamanya. Memang, di wilayah ini, jarang sekali Renjun melihat seorang anak kecil yang keluar rumah dengan leluasa seperti dirinya, jadi saat melihat Sungchan, dirinya mendapatkan teman baru. Walaupun, umur mereka terpaut 3 tahun. Renjun merasa ia berperan sebagai kakak bagi Sungchan yang masih kecil. Saat Sungchan membuka pintu tersebut dengan senyumannya, Renjun ikut tersenyum sambil memasuki rumah tersebut.
"Renjun? Tante sedang membuat kue, nanti coba, ya."
👥👥👥👥
Renjun mengukur tinggi Sungchan yang kini sudah setara kupingnya, "Sungchan cepat sekali tingginya."
"Tidak, kok. Tinggi Sungchan tidak jauh berbeda dengan teman. Kak Renjun saja yang kecil."
Renjun kini cemberut merasa dikatai. Ayahnya sering mengatakan bahwa Renjun adalah bayinya, sehingga Renjun berpikir kalau itu dikarenakan tubuhnya yang kecil diantara teman yang lain. Jadi, saat Sungchan melakukan itu, Renjun merasa marah.
