Prolog

8K 272 4
                                    

Assalamualaikum.

Hai! Gimana kabarnya?

Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali lagi ke sini, ke tempat di mana aku menuangkan imajinasiku sendiri. Tempat aku mengasah bakat yang masih rendah. Dan, tempat di mana aku menghidupkan seorang tokoh idamanku sendiri.

Di sini, ada sedikit yang aku ubah, karena setelah aku pikir-pikir ada yang nggak pas menurutku. Sekiranya ada tulisan yang tidak pantas atau melenceng, mohon tegurannya ya. Karena aku juga termasuk manusia yang memiliki banyak kesalahan dan membutuhkan teguran atau peringatan.

Oh ya, nama-nama panjangnya banyak yang aku ubah ya karena kurang cocok, kalau temen-temennya Riana aku pada lupa nama panjangnya dan kehapus revisi sebelumnya jdi aku ganti namanya.

Untuk update mungkin seminggu 2 kali.

SELAMAT MENIKMATI!

*

*

*


Pukul 01:15.

Riana membuka kedua matanya secara perlahan, sebelum melirik Alifa yang masih tertidur. Riana bangun dari tidurnya kemudian melangkah pelan untuk keluar kamar. Cewek itu celingukan melihat ndalem yang sepi karena semua penghuni masih menjelajahi alam mimpi. Kakinya melangkah ke kamar yang berada di sebelah kamar Alifa, menatap pintu cokelat di depannya cukup lama dengan jantung yang berdebar. "Gue takut nggak berhasil.."

Riana membuka handle pintu di depannya setelah memastikan tidak ada yang melihatnya. Dia pikir pintu itu akan terkunci, tetapi ternyata dugaannya salah, nyatanya pintu itu terbuka lalu menampilkan ruangan yang gelap karena lampu utama di matikan dan hanya lampu tidur yang dihidupkan. Setelah menutup pintu dengan rapat, cewek itu berjalan ke arah kasur yang terdapat seorang laki-laki yang sedang tidur dengan lengan menutupi matanya.

Riana menghela napas. "Semoga aja berhasil," gumamnya.

Riana menaiki kasur dengan pelan, kemudian membuka baju gamisnya dan hanya menyisakan tanktop serta celana pendek di atas lutut.

Riana menatap Faiz lamat. "Maaf, Faiz..," lirihnya. "Gue ngelakuin ini agar gue bisa dikeluarin dari pesantren ini dan bebas dari aturan-aturan dan hukuman yang membuat gue muak." Setelah mengucapkan itu, Riana berbaring di samping Faiz dan merapatkan tubuhnya lebih dekat dengan laki-laki itu. Bukan sampai disitu, bahkan Riana mengambil tangan Faiz untuk ditempatkan di pinggangnya dan tangan cewek itu memeluk erat si laki-laki, kemudian memejamkan mata dan berharap keesokan harinya berjalan sesuai rencananya.

BERSAMBUNG

M. Faiz Mudzaffar Al-Khayr

 Faiz Mudzaffar Al-Khayr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alifa Humaira Al-Khayr

Riana Ayunindya Maheswara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riana Ayunindya Maheswara

Riana Ayunindya Maheswara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantika Aruneeya

Nadia Ainayya Adifah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadia Ainayya Adifah

Olivia Dheefa Clemira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olivia Dheefa Clemira

Olivia Dheefa Clemira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siska Alfathunnisa

Siska Alfathunnisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewi Laela Lazifa

Dewi Laela Lazifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang