BAB 5

14.4K 1.2K 23
                                    

Di bandara Soekarno Hatta Clarissa dan Erja menginjakan kakinya mereka telah sampai dikota Jakarta, Erja menatap kagum sekitarnya dengan mulut terbuka dan tangannya masih di genggam Clarissa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di bandara Soekarno Hatta Clarissa dan Erja menginjakan kakinya mereka telah sampai dikota Jakarta, Erja menatap kagum sekitarnya dengan mulut terbuka dan tangannya masih di genggam Clarissa.

"Jangan norak kamu masa keturunan konglomerat kaya orang kampung begini" ucapan Clarissa amat nyelekit untuk anak usia lima tahun

"Ma..af kan Erja baru pertama kali kesini"

"Ya sudah saya maafkan tapi kamu bisa biasa aja dan lebih baik cool angkat kepalamu dan jalan dengan pede seperti saya"

"Iya mom" muka Erja sudah kusut mendengar celotehan Clarissa. Entah bagaimana bisa dulu saat tinggal bersama keluarganya dia bisa dengan gampang mengendalikan emosi dan raut wajahnya namun dengan Clarissa sungguh semua itu seketika menghilang, atau mungkin karena dulu tidak ada orang semenyebalkan wanita didekatnya itu.

"jemputan kita mungkin akan lama lebih baik kita menunggu di luar terlebih dahulu" Clarissa membawa Erja keluar bandara dan duduk di kursi yang ada di luar bandara

Kriyukkk

Kriyukk

"Maaf tante suara alarm perut Erja bunyi hehehe" sungguh ke imutan Erja bertambah saat tersenyum membuat pipi bakpaonya kian melar

"Ihhh kamu gumus amat sih, bentar mommy punya roti cokelat" Clarissa mengeluarkan sebuah roti dari dalam tasnya

"Makan ini" Clarissa memberikan roti itu pada Erja, dengan malu malu Erja menerima roti tersebut

"Terimakasih tan eh mommy"

Clarisa mengusap rambut Erja saking gemasnya "Makanlah jika kamu masih lapar bilang kita harus tetap menjaga pipi bakpaomu"

"Iya mom, tapi ini juga sudah cukup kok"

"Kalau begitu habiskan jangan sampai tak tersisa"

"mm mommy mau, kita dapat berbagi" tawar Erja

"Terimakasih mommy harus menjaga berat badan mommy" tolak Clarissa ia tidak tega saat melihat binar mata Erja saat memakan roti tersebut.

Tin.. tin setelah beberapa saat mobil jemputan mereka telah tiba

"Ayo naik kita harus segera pulang"

"Iya tan"

Mereka berdua menaiki mobil itu menuju rumah Clarissa yang memang cukup jauh dari bandara

........

Mata itu mulai terbuka mengerjap sesekali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya

Dia mengedarkan pandangan kesekitarnya beberapa orang berbaju putih memandangnya tersenyum

"Tuam muda telah sadar" telinganya sedikit mendengar ucapan gembira orang orang itu

I'm With The AntagonistWhere stories live. Discover now