BAB 28

8K 788 34
                                    

Sedangkan Erja yang berada di pintu masuk kantin membeku saat melihat kejadian itu, kejadian tersebut sama persisi seperti alur yang ada di novel, bagaimana ia bisa lengah untuk menghancurkan alur ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedangkan Erja yang berada di pintu masuk kantin membeku saat melihat kejadian itu, kejadian tersebut sama persisi seperti alur yang ada di novel, bagaimana ia bisa lengah untuk menghancurkan alur ini.

"Erja are you okay?" tanya Fagan saat melihat Erja terdiam dia tak tahu jin alim mana yang tengah transit di tubuh sahabatnya itu

Puk

Renjun menepuk bagian belakang kepala Erja membuat si empunya langsung tersadar dan melotot tak terima "ada apa sih?"

"Nanti jadi gak?

"Jadi, gas lah"

"Yo ah makan"

Mereka segera masuk ke dalam kantin dan mengabaikan drama itu mereka sedikit kasihan dengan Adonia tapi mau bagaimana lagi perempuan itu sangat tahu caranya untuk menyakiti dan mempermalukan dirinya sendiri.

Adonia hanya terdiam atas pa yang telah Arsa dkk lakukan kepadanya dirinya sangat gatal untuk meremas wajah yang katanya polos dan lugu milik anak pungut itu namun dia harus menahannya agar Arsa tidak semakin marah kepadanya.

"Pergi" usir Arsa

"Ta..pi.. Sa.. okey aku pergi" pasrah Adonia karena Arsa sudah menatapnya tajam

Adonia langsung pergi namun dia tak pergi dari kantin tapi malah duduk di samping Erja lalu menyandarkan kepalanya di pundak Erja yang tengah makan.

"Anjir gue ketempelan" sindir Erja dan menggoyang goyangkan bahunya membuat Adonia menatap Erja kesal

"Lo kira gue jin"

"Gini nih orang habis ke tolak bawaannya sensi"

"Syuuut diem aja kalau gak pernah jatuh cinta"

"Makan" perintah Renjun menyodorkan sepiring spagethinya

"Lebih baik mulut lo pake dulu buat nelen makanan dari pada nelen kenyataan"

"Asu" batin Adonia

Erja memegangi rambut Adonia saat dia sedang makan, "Harusnya kau membawa ikat rambut"

"mmh"

"Lihatlah setelah di tolak oleh Arsa dia langsung menempel dengan cowok lain"

"Baru beberapa menit ditolak eh langsung ada yang lain"

"Perempuan tak punya malu"

"Pantas saja ditolak Arsa kelakuannya seperti itu"

"Cih dasar murahan"

Adonia yang kesalpun langsung menghampiri salah satu siswi yang membicarakannya "Bilang apa lo tadi?"

Siswi tersebut sedikit gelagapan dan menatap Adonia yang sedang bertolak pinggang dengan tatapan tajamnya.

"Wey wey wey ada apa ini guyss" tanya Sisil dkk yang tiba tiba muncul

"Nih geng ular sawah malah muncul lagi" batin Adonia

I'm With The AntagonistWhere stories live. Discover now