BAB 47

3.6K 347 35
                                    

Perempuan itu berjalan dengan lenggok tubuh dengan baju pendek transparan menuju arah lelaki yang tengah duduk di ranjang king size itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perempuan itu berjalan dengan lenggok tubuh dengan baju pendek transparan menuju arah lelaki yang tengah duduk di ranjang king size itu.

Dia mengelus rahang lelaki itu lalu duduk dipangkuannya dan sesekali mencuri ciuman di bibir laki laki itu. Geral goyah dan berniat membalasnya namun Nara memalingkan wajahnya lalu tersenyum penuh makna.

"Kau ingat di dunia ini tak ada yang gratis" ucapan Nara membuat Geral diam sesaat

"Apalagi? Setelah kau tega memisahkan anak itu sekarang kau ingin apa?"tanya Geral yang tahu maksud arah pembicaraan wanita gelapnya ini

"Bantu aku melenyapkannya" ucap Nara dengan penuh keyakinan membuat Geral tiba tiba mendorong Nara

"Kenapa? Kau kan sudah terbiasa membunuh orang contohnya saja membunuh orang tua angkat anak anakku" ucap Nara

"KAU GILA PERUSAHAANKU BISA SAJA MUSNAH JIKA GALANG MENGETAHUI RENCANA ITU, APA TIDAK CUKUP KAU MEMISAHKANNYA SELAMA SEBELAS TAHUN" bentak Geral dia tahu betul powernya sekarang tidak sekuat Galang mengapa dia harus repot repot mengorbankan perusahaan yang susah payah dia lakukan hanya untuk seonggok ani ani ini memang dulu dia sempat mencintainya tapi dia tidak sebodoh itu dengan maksud wanita ini kembali padanya

"Geral apakah kau tidak mencintaiku lagi?" tanya Nara dengan lirih

"Harusnya itu yang kau tanyakan pada dirimu apakah kau tidak pernah mencintaiku kau hanya memanfaatku dan kekesalanku pada Galang untuk rencana balas dendam sakit hatimu padanya" tegas Geral

Nara mengepalkan tangannya lelaki dihadapannya sudah tak berguna lagi dia harus mencari laki laki yang memiliki kekuasaan setara bahkan lebih dari Galang. Rasa sakit hatinya pada lelaki itu berubah menjadi dendam yang dia bawa sampai ambang kematiannya.

"Harusnya Galang memilihku agar anak bungsunya sekarang tidak dibayang bayang kematian, akan sangat menyenangkan mendengar tangisan Rosa dan Galang saat melihat kematian anak mereka di depan mata kepala mereka" batinnya

Dengan kesal dan amarah yang memuncak dia pergi meninggalkan Geral yang menatap penuh arti punggung wanita yang sempat ia cintai itu melebihi cintanya pada almarhum istrinya. Perempuan itu juga yang menjadi awal mula rasa bencinya pada Galang dia tak terima wanita yang dia cintai mencintai laki laki lain apalagi saingannya Galang Ivander.

"PROK"

"PROK"

"PROK"

"Sungguh kisah cinta yang menyedihkan" ucap Farel yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya

"Saya tak menyangka tuan Geral Rakana bisa melepaskan gundik kesayangan nya" ucap Farel dengan nada mengejek

"Tutup mulut sialanmu itu, jika saja kau tidak memberitahu Gilang aku tidak akan seperti ini" geram Geral

Karena beberapa hari sebelumnya Gilang datang dan menghajarnya tak lupa dia membuat beberapa investor penting mencabut saham saham mereka dari perusahaannya membuat harga sahamnya anjlok sialnya lagi dia bekerja sama dengan mafia duda siapa lagi kalau bukan Albara Adhyaksa yang membawa pasukannya mengepung perusahaannya

I'm With The AntagonistWhere stories live. Discover now