BAB 19

11.2K 1K 51
                                    

"Ada apa sih heboh banget?" tanya Erja pada Renjun, dia bingung kenapa kelasnya ini jadi berisik kaya pasar minggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada apa sih heboh banget?" tanya Erja pada Renjun, dia bingung kenapa kelasnya ini jadi berisik kaya pasar minggu

"Entah"

Erja mendengus kesal sungguh apa yang bisa diharapkan dari temannya itu. Dia melempar kasar tasnya dan menaruh kepalanya ke atas meja.

"Good morning"

"Morning"

"Oke sebelum memulai pelajaran ibu akan mengatakan kabar gembira karena salah satu siswi dari kelas kita berhasil masuk ke kelas unggulan, yakni Ayudia Lestari" bangga bu Ana

Semua siswapun semakin kagum dengan sosok Ayu karena selain cantik dan lemah lembut dia merupakan siswa yang pintar. Karena setiap tes kenaikan siswa hanya 10% dari kelas biasa yang dapat masuk ke kelas unggulan.

"Bu ini mau belajar apa enggak" kesal Erja

"Sabar ja, ini ibu baru mau mulai"

"Nye..nye..nye" ejek Erja meniru nada bu Ana

Waktu istirahatpun tiba namun, Erja hanya berdiam diri di kelas dia sedikit takut untuk keluar kelas, sedangkan Renjun langsung pergi menemui pak Dofi untuk persiapan lomba melukis

"Hello my twin" sapa Arsa menghampiri Erja dengan senyum merekah di wajahnya

Erja menatap malas kelakuan Arsa, dia sangat bingung ke mana Arsa yang dingin seperti yang ada di dalam novel yang ada hanya Arsa yang kehilangan sebagian akalnya

"Apa sih sok kenal banget, bikin ilfeel aja"

"Emang, kan kita sama terlahir dari rahim yang sama bahkan dalam kandungan saja kita bersama"

"Tapi enggak untuk dua belas tahun kebelakang"

Skakmat, Arsa tak mampu menimpali ucapan Erja karena untuk dua belas tahun kebelakang itu bukan kemauan dan kehendaknya

"Adek belum makankan? Ini abang bawakan steak" ucap Arsa mengalihkan pembicaraan

Sedangkan Erja menatap malas Arsa dan seorang bodyguard yang membawa dua piring steak dan dua gelas susu

Erja tak heran lagi dengan makanan yang dibawa oleh Arsa karena kantin di sekolahnya ini bagaikan restoran bintang lima yang menyediakan makanan kelas atas walau masih menyediakan beberapa makanan dan jajanan Indonesia walau tak sebanyak makanan western dan beberapa makanan Asia lainnya

"Gue gak mau susu maunya es ceke'k"

"hah Es cekik? Jangan itu minuman psikopat"

"Cekek'k bukan cekik dan bukan minuman psikopat"

"Kan es cekik pasti dicekik dulu sampai mati"

"Lama lama lo yang gue cekik" kesal Erja

Arsa tertawa renyah melihat raut kesal Erja sungguh saat adiknya kesal kadar keimutannya semakin meningkat

I'm With The AntagonistWhere stories live. Discover now