BAB 23

10.6K 947 44
                                    

Erja tersenyum saat melihat penampilannya di cermin "Ohh Erja mengapa kau begitu tampan dan mempesona"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Erja tersenyum saat melihat penampilannya di cermin "Ohh Erja mengapa kau begitu tampan dan mempesona"

"Woah anak bunda mengapa sangat tampan dan imut" ucap Rosa saat melihat Erja sudah rapi dengan seragamnya, Erja hanya diam tak menanggapi

Rosa harus bersabar ia tahu anaknya itu belum sepenuhnya menerima dan memaafkan mereka kembali.

"Erja berangkat diantar Pak Usman" ucap Galang

"Kenapa Erja tidak ikut bareng Lino, Naufa dan Arsa kita kan satu sekolah"

"No, aku berangkat sendiri" final Erja, dia tahu akhirnya akan seperti ini, orang tuanya tak akan membiarkan publik tahu tentangnya entah apa yang ada dipikiran mereka

"Tidak ada bantahan diantar pak Usman atau tidak sekolah" Galang dan Erja sama sama keras kepala, ego mereka sama sama tinggi.

"Dari dulu juga aku terbiasa sendiri" ucap Erja yang masih tetap pada pendiriannya, sedangkan Galang merasa sangat bersalah setelah mendengar ucapan sang anak

"Sudah lebih baik Erja bersama om Wisnu, Apa Erja tidak rindu dengan om Wisnu" Rosa mencari jalan tengahnya dia sangat tahu anaknya itu dulu sangat dekat dengan Wisnu.

"Kenapa tidak dengan ayah, dulukan Lino juga sering diantar oleh ayah" ucap Lino

"Cih dia pikir gue bakal cemburu, sorry say hati gue tidak selebay itu" batin Erja

"Lino diam, masuk mobil!" perintah Raditya, dia sangat tidak suka dengan ucapan Lino bagaimanapun Lino dan Erja sangat berbeda tidak bisa disamakan

"Radit jangan terlalu keras dengan adikmu dia masih kecil" peringat Dara saat melihat Lino tengah menampilkan raut sedihnya

"Dia harus ditegasin, dia harus tahu kapan bicara dan diam" tegas Raditya membuat Dara terdiam, dia tahu saat ini anak sulungnya tidak ingin dibantah

"Selamat pagi tuan" Wisnu telah datang setelah menerima tugas dari Galang

"Om Wisnu" dengan senyum merekah Erja menghampiri Wisnu lalu memeluknya namun Wisnu hanya diam dia tahu para tuannya yang lain menatapnya tidak suka

"Om ayo berangkat" ajak Erja lalu pergi menggandengan Wisnu keluar dari mansion

"Erja tidak kenapa tidak berpamitan dengan yang lain, itu tidak sopan" Ucap Lino

"Benar kata Lino harusnya kamu berpamitan sebagai bentuk hormatmu pada yang lebih tua" ucap Dara

Erja yang langsung saja memberhentikan langkahnya lalu berbalik badan menghadap ke yang lainnya, mengangkat kedua tangannya ke atas lalu bersujud dan berdiri lalu menyatukan kedua tangannya di dada sambil memejamkan matanya, membuat mereka sangat kaget atas apa yang dilakukan Erja

"Udah gue beri hormat nih, besok besok gue beri sajen lo pada" garang Erja lalu menarik Wisnu keluar

Galang memukul dadanya sedikit keras sedangkan Rosa memijat keningnya. Lain halnya Naufa yang sudah tertawa karena kelakuan Erja. Sedangkan Lino menatap kesal punggung Erja yang telah menghilang dibalik pintu mansion. Dia tak menduga bahwa akan seperti ini.

I'm With The AntagonistWhere stories live. Discover now