Love Scenario | 10

112 18 0
                                    


Berharap untuk menjadi teman dapat terjadi dengan cepat, tapi persahabatan adalah buah yang lama matangnya.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆








Setelah Keenan menunggu satu jam. Kelima sahabatnya datang, mobil Mercedes-benz AMG G63 milik Aroof itu memasuki halaman rumahnya.

Selain tampan dan pintar, kumpulan keenam laki-laki itu adalah pewaris tahta perusahaan orang tua mereka masing-masing. Karena, semuanya adalah anak laki-laki tertua di keluarga mereka.

Saat terburu-buru turun dari lantai dua untuk menyambut para lelaki tampan itu—yang disebutkan Aroof tadi. Keenan tidak sadar ada benda yang menghalangi langkahnya. Dan ... bruuk, dia terjatuh. Seketika meringis menahan sakitnya.

Nevan membuka pintu dan melihat Keenan masih dalam posisi tiarap. Mata Nevan mengerjap beberapa kali, bingung dengan apa yang dilihatnya. Ada apa ini dengan Keenan? Yang lainnya pun ikut memperhatikan keterkejutan Nevan.

Aroof tidak bisa menahan tawanya setelah melihat Keenan yang belum juga bangkit dari posisinya. "HAHAHA! Kenapa lo Keen?"

"Jatuh lo?" Aslan melihat luka di lengannya Keenan.

"Saking nggak sabarnya pengen ketemu kita, ya Keen?" Baga menahan tawa.

"Benar-benar sambutan yang luar biasa." seru Nevan sambil bertepuk tangan. Yang kemudian diikuti tepuk tangan dari teman yang lainnya.

"Mau gue fotoin nggak, Keen? Mumpung bagus nih gaya lo." ucap Aldebaran sambil mengulum senyum dan mengambil gambar Keenan bahkan tanpa persetujuan.

Keenan lalu berdiri dan membersihkan debu di baju dan celananya, dan langsung melihat benda apa yang menghalanginya tadi. Ternyata benda itu adalah sepatu boots miliknya sendiri. Keenan memang ceroboh—kadang-kadang.

Keenam laki-laki itu saling berpelukan bergantian, melepaskan rindu setelah tiga tahun lamanya tidak bertemu secara langsung. Komunikasi yang mereka jalani selama tiga tahun itu hanyalah melalui pesan grup, mereka tidak pernah tidak saling memberikan kabar. Sesekali mereka melakukan panggilan video. Dan akhirnya hari ini adalah pertemuan pertama mereka setelah tiga tahun berpisah. Terlihat sekali tidak ada yang berubah dari keenamnya. Mereka menunjukkan senyum bahagianya karena bisa berkumpul lagi dalam formasi yang lengkap.

"Kangen banget gue sama lo semua. Akhirnya kita bisa ketemu lagi. Gilaaaa, ya. Nggak ada berubah-berubahnya. Gini-gini aja dari dulu." Keenan berkata sambil memperhatikan satu persatu temannya. Sambil tertawa ringan.

"Kelamaan sih lo di Bandung! Mana nggak pernah liburan ke sini lagi." Nevan sedikit keki.

Aroof setuju, "Iya, nih. Nggak kasian apa sama diri lo sendiri! Rindu itu berat Keen, kata Dylan sih gitu."

"Tau, nih. Lagian sejak kapan sih lo betah tanpa kita?! Mana sendirian lagi di Bandung. Nggak punya teman kan lo di sana." Aslan berucap sembari memeluk Keenan.

Keenan hanya tersenyum membenarkan apa yang mereka semua katakan. "Sorry, sorry. Gue di sana kan sambil belajar bisnis dari bokap nyokap. Jadi waktu liburan gue itu ya sepenuhnya diisi sama belajar bisnis."

Aldebaran sudah duduk manis di sofa ruang tamu, "Tau deh, pewaris tahta keluarga Sagala."

"Selangkah di depan lo, ya. Kita berlima aja belum ada sedikit pun tuh belajar bisnis."

Love Scenario [END]Where stories live. Discover now