Love Scenario | 61

62 13 0
                                    


Bisa membuat keluarga bahagia adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup ini.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆








Pagi ini hawa terasa begitu dingin, membuat orang malas sekali untuk bangun, termasuk Keenan.

Sedari tadi, sejak alarm ponselnya berbunyi, dia sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Padahal, waktu hampir menunjukkan pukul tujuh pagi. Itu artinya, waktunya untuk bersiap-siap berangkat bekerja. Tapi, selimut yang masih membungkus tubuhnya membuat dirinya semakin terlelap dalam tidur.

Sea, sang istri sudah bangun setengah jam yang lalu. Sejak memiliki anak, Sea rutin bangun pagi untuk membuatkan sarapan bagi keluarga kecilnya. Menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya, dan menyirami bunga-bunga yang tertanam pada pot di belakang rumah, Keenan selalu membawa bunga baru di hari jadi pernikahan mereka.

Biasanya, setelah selesai melakukan aktivitas menyiram bunga itu, Sea akan kembali menuju ke kamarnya untuk memastikan bahwa suaminya sudah siap. Tapi, ketika membuka pintu kamar, betapa terkejutnya Sea melihat keadaan di dalam kamar yang tidak berubah sedikit pun sejak ia tinggalkan. Bisa dipastikan bahwa suaminya belum bangun.

"Sayang, wake up." Sea mengguncang tubuh Keenan. "Sudah jam tujuh, mau jam berapa kamu berangkat kerja?"

"Hmm." Keenan hanya menggumam, seraya menarik kembali selimut yang baru saja Sea buka.

"Sayang, cepat bangun. Ayo mandi."

"Dingin. Aku males mandi."

"Mau aku siapin air hangat?"

Keenan membuka mata, lalu tersenyum singkat, "Peluk aja."

"Jangan aneh-aneh, ayo bangun. Nanti kamu telat."

"Sebentar aja, Sayang. Aku janji." Keenan mengangkat jari yang membentuk huruf V.

Tidak ingin berdebat, Sea pun akhirnya menurut, ia masuk ke dalam selimut dan berbaring kembali dalam pelukan suaminya. Dan ... entah karena pelukan itu nyaman atau karena Sea yang masih mengantuk, akhirnya wanita itu tertidur pulas. Mereka berdua tertidur sambil berpelukan erat.

Sea terbangun karena merasa lelah di bagian pinggang, mungkin itu adalah efek dari pelukan Keenan yang tidak pernah terlepas sama sekali. Saat matanya terbuka, wanita itu terbelalak, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Sea bangun dengan gerakan cepat, "Ya ampun, aku ketiduran." Kemudian memegang keningnya yang terasa sedikit pusing. Saat menatap ke samping, dia kembali terkejut. Keenan masih ada di sana. "Sayang, bangun. Kamu udah telat banget. Astaga, kenapa aku jadi ikut tidur, sih." Sea kesal pada dirinya sendiri, dia menyibak selimut dan turun dari ranjang, membuka tirai untuk membiarkan sinar matahari masuk ke dalam.

Keenan mengerjap beberapa kali karena merasa terganggu dengan cahaya terik matahari, "Sayang, kok di buka sih tirainya."

"Bangun, nggak??!! Kamu tuh udah telat."

Keenan terkekeh, merasa lucu melihat tingkah istrinya. "Kamu kenapa, sih? Buru-buru banget."

"Kamu masih bisa nanya? Udah berapa kali aku bilang, kamu tuh telat. Ngerti, nggak?! Ayo sekarang bangun, mandi, terus sarapan, terus—Keenan!!" Sea berteriak ketika melihat Keenan kembali berbaring dan menyembunyikan diri dalam selimut.

Love Scenario [END]Where stories live. Discover now