Love Scenario | 37

32 13 0
                                    


Di mana saja bersamamu lebih baik daripada di mana pun tanpamu.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆








Tugas satu minggu yang diberi oleh Bu Lula akhirnya terselesaikan juga, itu artinya Sea kini terbebas dari Galen.

Dia tidak perlu lagi merasa tidak nyaman dengan Keenan karena berduaan dengan Galen—laki-laki yang hingga saat ini masih dibenci oleh pacarnya itu.

Beban di pundaknya seperti meluruh jatuh ke bawah. Kelegaan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, kini ia rasakan.

Satu minggu jauh dari teman-temannya sungguh menyulitkan bagi Sea, terlihat dari wajahnya yang cahayanya mulai redup, itu yang Aldebaran katakan saat melihat Sea kini sudah berada di meja kantin bersama yang lain.

"Apaan sih, Al. Baru ketemu gue udah cari masalah aja." ujar Sea dengan wajahnya yang menatap sinis ke arah Aldebaran.

"Gue bener kan, guys? Tuh lihat mukanya Sea, kayak redup gitu." tunjuknya tepat di depan muka Sea. "Dan—" Aldebaran tampak berpikir sejenak, mencari-cari lagi perubahan pada diri Sea. "Kayaknya lo juga kurusan." ucapan Aldebaran tadi mampu membuat seluruh temannya kini menatap Sea, penuh selidik.

"Eh iya bener, lo kurusan deh." sambung Baga.

"Lo kurang makan ya selama ngerjain tugas?" tanya Nevan.

"Sesibuk itu, ya?" tambah Aslan.

Keenan akhirnya ikut memperhatikan Sea secara menyeluruh, dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Tangannya menopang dagunya dengan posisi duduk sudah menyerong ke arah Sea. Menatap perempuan itu lekat-lekat.

"Iya ... kali." Hanya itu kata yang keluar dari mulut Sea untuk semua pertanyaan yang tadi dilontarkan keempat teman cowoknya.

"Sea, lo sakit?" Aroof bertanya juga akhirnya.

"Nggak, Kak. Kalian terlalu heboh, deh. Segitu rindunya ya sama gue, sampai-sampai gue dianggap banyak perubahan." Sea menatap Aslan, Aldebaran, Nevan dan Baga bergantian.

Aldebaran berdecak, malas. "Lupain aja, deh. Lo mah dikhawatirin malah nganggepnya bercanda."

"Iya iya. Makasih ya, Al. Lo baik banget deh hari ini." ujar Sea dengan nada bicara yang dibuat-buat seimut mungkin.

Aldebaran menatapnya jijik, dan menunjukkan ekspresi seperti ingin muntah setelahnya.

Keenan hanya menggeleng, tertawa kecil melihat kedua orang itu.

Sebenarnya Sea merasakan fisiknya berubah, benar, ia merasa bahwa berat badannya menurun. Karena selama satu minggu itu tenaganya benar-benar terkuras, dan ... tentu saja dengan masalah-masalah kecilnya bersama Keenan.

Namun ia rasa itu bukanlah masalah besar, karena ia yakin setelah berkumpul bersama temannya, berat badannya akan otomatis naik lagi.

Cukup lama mereka mengobrol di kantin, setelah bakso di hadapan masing-masing telah habis tanpa sisa, mereka tidak langsung beranjak dari tempat itu. Dan waktu istirahat masih sekitar lima belas menit lagi—cukup untuk sekedar basa-basi.

"Eh, pulang sekolah mau ke mana?" tanya Aroof.

Yang lain saling tatap, mencari tahu siapa yang akan menjawab pertanyaan itu. Semua bungkam, seperti tidak ada ide untuk dikatakan.

Love Scenario [END]Where stories live. Discover now