Spesial Part 1

69 13 0
                                    

You're the most important person in your life,  so be yourself. Be beautiful.

•••••

Part ketika grup mereka aktif kembali.

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆






"Hai, Sayang." Aroof mencium singkat pelipis wanita yang sudah menunggunya di salah satu meja yang terletak di lantai dua coffe shop itu, tempat yang sudah ia janjikan untuk bertemu. "Lama ya nunggunya?"

"Satu jam yang lalu aku udah sampai di sini."

"Sori, client aku tadi minta ketemuan tiba-tiba."

"Jadi, client kamu lebih penting daripada aku?"

Aroof menganga, ingin kembali berbicara namun urung dilakukannya, "Iya, iya. Maaf."

"Ar, seandainya kita nggak lagi bahas masalah pernikahan kita, mungkin aku udah ninggalin kamu dari tadi. Gara-gara kamu telat, beberapa janji buat ketemu vendor pernikahan jadi batal."

Aroof memanjangkan tangannya untuk memegang dagu wanita yang ada di hadapannya, mengusapnya pelan, "Kamu kenapa, sih? Tumben marah-marah, biasanya selalu sabar. Jangan-jangan kamu lagi kena bridezilla syndrome, ya?"

"Ar! Aku lagi nggak mau becanda, ya?!"

"Astaga. Iya Sayang, iya. Aku kan udah minta maaf tadi. Aku juga nggak sengaja kan telatnya, biasanya aku selalu tepat waktu."

Aer menghembuskan napas perlahan, mencoba meredakan emosinya. Benar, ketika pernikahannya tinggal menghitung hari, segala hal yang Aroof lakukan selalu salah di matanya. Ia merasa lelah secara fisik dan batin, lelah mengurusi semua hal yang menyangkut pernikahannya, terlebih dia baru saja pulang setelah menyelesaikan proyek kerjanya di luar negeri. Perasaan lelah itu ditambah ketika calon suami nya itu selalu menjawab "terserah kamu" di saat Aer bertanya konsep atau gaun seperti apa yang diinginkannya. Dan ... Aer merasa itu bukan sebuah solusi dari segala kebingungannya, padahal niat Aroof adalah ingin membebaskan Aer dengan memilih apapun yang dia mau, karena Aroof ingin mewujudkan pernikahan impian calon istrinya itu.

Aer tiba-tiba menangis, itu adalah jalan terakhir ketika dirinya benar-benar lelah dengan segala urusan menjelang pernikahannya.

"Sayang, kok nangis, sih?" Aroof beralih tempat duduk ke samping Aer, lalu memeluknya. Perasaan lelah biasanya akan segera meluruh jika sudah dipeluk, Aroof sudah membuktikan itu berulang kali.

"Aku tuh, capek. Sendirian ketemu vendor sana sini. Cari refrensi sendiri. Aku mau diskusiin ini berdua sama kamu, tapi kamu selalu sibuk kerja." Aer menumpahkan keluh kesahnya pada Aroof. "Yang menikah bukan cuma aku, Ar. Ini pernikahan kita berdua, jadi ... tolong kerja samanya."

Aroof terkekeh, ucapan terakhir dari Aer terdengar lucu baginya. "Ya udah, iya. Mulai sekarang aku akan ambil bagian dari rencana pernikahan kita. Aku yang akan pilih gaun kamu, dan pilih desain undangan kita. Sama satu lagi, aku yang akan nentuin konsep foto prewed kita."

"Kok malah kamu semua?"

"Oke. Kita berdua." Aroof mengalah. Berdebat dengan calon pengantin perempuan salah satu yang tidak boleh dilakukan. Membuat calon pengantin perempuan nyaman dan enjoy sebelum menikah adalah pilihan yang tepat.

Love Scenario [END]Where stories live. Discover now