Love Scenario | 27

42 15 0
                                    

Teman yang sesungguhnya adalah seseorang yang berjalan masuk ketika seluruh dunia meninggalkan.

•••••

Happy reading 💙❤️

Jangan lupa vote 🙆🙆🙆






Ketiga mobil itu telah tiba di restoran—yang sudah dipilih oleh Aroof tadi. Untuk pertama kalinya mereka hangout di restoran seperti ini, yang notabene-nya lebih banyak dikunjungi oleh orang yang sudah berkeluarga.

Sea sangat antusias dengan restoran yang dipilih Aroof, karena tempatnya yang lagi-lagi terlihat instagramable baginya.

Aroof memang jagonya memilih tempat yang nyaman untuk mereka berkumpul. Mungkin karena Aroof tertarik dengan desain interior. Jadi, selera Aroof tidak pernah salah.

Sea turun dari mobil Aroof dengan sedikit terburu, entah dia terlalu lapar atau apa, hampir saja membuatnya tersandung oleh kakinya sendiri.

"Sea, hati-hati. Ya, ampun!" ucap Keenan yang hampir saja memarahi Sea.

Perempuan itu hanya meringis menyadari dirinya sendiri yang hampir saja terjatuh.

"Ayo, Aer!" Ajak Sea seraya menggandeng tangan Aer dan berlari kecil.

"Pacar lo, Keen. Lupa ya kalau habis jatuh." Aldebaran heran dengan tingkah Sea.

Keenan hanya menggeleng pasrah melihat kelakuan Sea yang seperti sudah lupa dengan perih lukanya itu.

Mood Sea memang sering berubah drastis, hal menarik yang ada di diri Sea. Mereka harus segera menerima sifat Sea yang satu itu.

Ketika sudah sampai di depan pintu, seorang lelaki berjalan dengan cepat, tanpa sadar ada Sea di hadapannya. Mereka saling menabrak dan lagi-lagi Sea hampir saja terjatuh.

"Seaaaa!!!" Teriak Keenan kencang sambil berlari ke arah Sea.

Beruntung Sea masih bisa menahan keseimbangan dirinya, dia tidak terjatuh namun tubuhnya terdorong mundur ke belakang—yang langsung ditahan oleh Keenan. Keenan menatap tajam ke arah seorang pria yang menabrak Sea tadi, bagaimana bisa dia seceroboh itu berjalan tanpa melihat ke arah depan? Ingin rasanya Keenan berkata kasar.

"Maaf Mbak maaf, saya nggak lihat." ucap pria yang menabrak Sea itu.

"Hati-hati Mas kalau jalan. Jangan fokus ke HP aja matanya!" Keenan emosi.

"Keenan." Sea memegang dan mengusap-usap lengan Keenan, berusaha untuk menenangkannya. "Iya Mas, nggak apa-apa. Saya baik-baik aja, kok." Sea berkata sambil tersenyum ramah.

Pria itu kemudian meninggalkan mereka pergi dengan tatapan tajam yang diberikan Aroof, Aldebaran, Nevan, Baga dan Aslan. Ternyata mereka berlima tidak kalah sangsi dengan apa yang dilakukan pria itu tadi.

Keenan hanya menatap Sea dengan tatapan tidak percaya, bagaimana bisa Sea setenang itu padahal hampir saja dia celaka. Sepertinya Keenan harus banyak belajar dengan Sea untuk bisa mengendalikan emosinya.

"Aku bilang apa di sekolah tadi? Jangan gampang marah." Sea kembali mengingatkan Keenan.

"Makanya hati-hati. Mau berapa kali lagi kamu jatuh hari ini?!" Keenan masih sedikit kesal, khawatir sih lebih tepatnya.

"Udah deh, Keen. Nggak usah emosi gitu. Yang ditabrak aja masih bisa senyum, kok." Baga menyahut.

"Ya udah, ayo masuk. Aku udah lapar." Sea langsung menarik Keenan untuk masuk.

Love Scenario [END]Where stories live. Discover now