Alpha In Love

Gairah Tak Tertahankan

Disclaimer : mengandung unsur 🔞

Happy Reading💜

Jangan tanya padaku bagaimana kami bisa berakhir di ranjangnya karena sejujurnya aku tidak tahu. Detik sebelumnya ia menciumku dan di detik selanjutnya aku berbaring telentang dengan ia berada di atasku, tanpa baju dan lenganku disematkan di kedua sisi kepalaku.

Saat bibirnya berada di leherku, mengecupnya lembut hingga ke bahuku, ia berhenti sebentar untuk mengisap dan tubuhku bergetar serta mengerang sebagai tanggapan. Aku bisa merasakan napasnya yang hangat di kulitku saat ia turun ke dadaku, di mana ia tidak ragu-ragu untuk memasukkan putingku yang kaku ke dalam mulutnya, lidahnya berputar-putar dan menghisap. Aku tersentak saat ia menggigitnya dengan lembut dan aku merasakannya tersenyum di atas kulitku yang panas. Aku berusaha keras melawan tangan yang menahanku, aku ingin menyentuhnya.

Aku harus menyentuhnya!

Ia mengangkat kepalanya, matanya yang dipenuhi napsu menatap mataku di ruangan yang hampir gelap ini, matanya menjanjikan sesuatu yang hebat dan aku menelan ludah memikirkannya, ia tersenyum, senyum penuh kenakalan dan menundukkan kepalanya sekali lagi, mulutnya bergerak lebih lambat.

Saat aku merasakan napasnya di pinggangku, napasku tertahan dan aku merasakan gairahku semakin bertambah, aku memohon untuk disentuh. Yang bisa terdengar di ruangan itu hanyalah suara napas kami dan aku mendesah, lalu terkesiap memanggil namanya saat ia menangkup bokongku dan meremasnya dengan lembut. Ia memberi ciuman lembut di pinggangku, dan lebih jauh ke bawah pahaku. Ia telah menyentuh semuanya kecuali tempat yang paling membutuhkannya.

"Kumohon," aku mengerang berharap ia mengerti apa maksudku. Senyumnya yang menjawab, mengatakan bahwa ia akan melakukannya dan aku melihat saat ia mengabaikan bagian itu dan kembali fokus ke tubuhku, menggesekkan miliknya dengan milikku. Rasa kasar dari kain pada bagian tubuhku yang mulai membengkak mengirimkan kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku dan aku melengkungkan punggung, kukuku menancap di bahunya dan mengeluarkan darah.

"Kau suka?" ia berbisik ke telingaku dan aku gemetar merasakan napasnya yang hangat di cupingku.

Ia bangkit dari atasku, mengulurkan tangan ke meja samping tempat tidurnya dan aku mencium aromanya yang memabukkan, aroma cytrus dari luar dan aroma jantan yang unik dari Taehyung. Aku mengambil kesempatan untuk mengarahkan tanganku ke dadanya, menimbulkan erangan keras dari pria yang berbaring di atasku itu, yang masih sibuk mengambil sesuatu di dalam laci.

Didorong oleh tanggapannya, aku mengarahkan tanganku ke bagian bawah, saat aku mencapai ikat pinggang celana jinsnya, aku merasakan perutnya mengencang. Aku harus bergeser sedikit di tempat tidur untuk bisa memasukkan tanganku ke dalam celana jinsnya di mana aku merasakan lembut rambutnya, sebelum aku bisa bergerak lebih jauh, ia menggenggam tanganku dan menjebak kedua tanganku di atas kepalaku hanya menggunakan satu tangannya. Aku mengerang kecewa.

"Tidak secepat itu," ia menyeringai. Tangannya yang lain memegang pelumas. Aku membeku, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya dan segera menguatkan diri untuk rasa sakit yang pasti akan datang, memejamkan mata kuat-kuat, napasku tercekat.

"Rileks," aku mendengarnya berbisik di telingaku sebelum ia menyatukan bibir kami sekali lagi, dengan lembut mengisap bibir bawahku sampai semua kecemasanku hilang dan yang bisa aku rasakan hanyalah kesenangan.

"Seperti itu Sayang, aku tidak akan menyakitimu," ia berbisik di bibirku. Tangannya melingkari milikku dan aku menarik napas dalam-dalam.

Aku tidak tahan lagi!

Tangannya mulai bergerak dan tubuhku meledak dalam gelombang kenikmatan.

***

Aku mengerang kesal menepis sesuatu yang menggelitik hidungku. Setelah beberapa saat aku merasakannya lagi, mengernyitkan hidungku, aku membalikkan kepalaku di bantal lembut itu sambil menghela napas. Sedetik kemudian aku merasakan sensasi menggelitik di telingaku dan sekali lagi aku mengangkat tanganku untuk menyingkirkannya.