Kedatangan Pack Lain

882 127 6
                                    

Happy Reading💜

Taehyung bergegas ke pintu dan membukanya lebar-lebar, beta berdiri di sana dengan kondisi sepatu yang basah dan aku bertanya-tanya apakah baru-baru ini turun hujan, tapi di luar tidak menunjukkan tanda-tanda hujan. Ia bersandar ke kusen pintu dan tampak lemah. Ada luka besar di dahinya dan darah mengalir deras di wajahnya memaksa mata kanannya tertutup.

"Shit!" Taehyung menangkapnya sebelum ia jatuh, mencoba membawanya melewati pintu.

"Tidak-tidak, tolong mereka!" ia menghela napas lelah. Saat itulah kami melihat dua sosok di belakangnya. Mereka berdua berada di tanah. Salah satunya terlentang dengan kepala di pangkuan sosok lainnya. Aku tidak dapat melihat wajah mereka, tapi mereka tidak terlihat dalam kondisi yang baik.

"Bantu aku!" Taehyung memanggilku dan aku bergegas untuk memberikan bantuan. Kami membawa Jimin ke sofa dan membaringkannya. Kemudian kami berlari ke dua sosok lainnya di luar.

Hujan tidak turun tapi kilat menyambar menerangi langit untuk sesaat dan aku bisa melihat ciri-cirinya. Sosok di tanah adalah seorang pria yang tampak berusia pertengahan hingga akhir tiga puluhan dan orang yang berjongkok di sampingnya adalah seorang laki-laki seusiaku jika tidak setahun lebih tua. Ada air mata mengalir di wajahnya dan ia terus mengucapkan kata, "Ayah Ayah Ayah," berulang-ulang.

"Apakah kau terluka?!" Taehyung meneriakinya untuk kedua kalinya karena ia tidak menjawab pertanyaan pertama.

"T-tidak," pemuda itu berkata di antara isak tangisnya. "Tolong bantu Ayahku!"

Dengan mata yang tajam, Taehyung meneliti luka pria itu, mencoba menemukan cara untuk memindahkannya.

"Pegang kakinya!" aku ada di sana dalam sekejap dan kami mengangkat pria itu, aku memegang kakinya dan Taehyung di bawah ketiaknya. Saat kami sampai di dalam, kami membaringkannya di atas karpet di lantai di sebelah meja dan Taehyung melanjutkan untuk melepas kemeja pria itu yang berlumuran darah.

"Apa dia akan baik-baik saja?" hanya itu yang bisa kupikirkan untuk ditanyakan. Mata Taehyung beralih menatap mataku.  Matanya tampak begitu tenang.

"Panggil dokter."

Aku mengangguk lalu berbalik, berjalan melewati pemuda yang berdiri di pintu tampak tak berdaya dan tersesat. Aku mengambil jalan pintas, berlari melewati gang dan melompati tong sampah. Aku jatuh dua kali membuat telapak tanganku dan lututku terluka, tapi aku terus berlari, aku ingin menyelamatkan ayah pemuda itu.

Aku menggedor pintu rumah dokter sambil memanggil namanya. Rasa lega mmengjampirikusaat aku melihat lampu menyala kemudian pintu terbuka. Dokter Seok Jin melangkah keluar hanya dengan celana boxernya sementara ia menyeka kantuk dari matanya.

"Alpha membutuhkanmu!" hanya itu yang aku teriakkan tapi ia segera waspada, ia berlari ke dalam sebentar dan kembali dengan tas hitam kecil dan kami pergi.

Sudah larut saat dokter pergi, setelah menginstruksikan Taehyung cara menangani pasien. Ia pergi ke rumah sakit untuk membeli beberapa persediaan dan akan kembali dalam waktu satu jam. Kami telah memindahkan pria itu ke kamar tamu Taehyung di mana ia berbaring agak stabil di tempat tidur. Putranya duduk di kursi di sampingnya sambil menggenggam tangannya.

Taehyung berdiri di ruang tamu mendengarkan saat Jimin menceritakan tentang apa yang terjadi. Ia duduk di kursi, segelas air di tangannya. Perban besar membalut dahi dan dadanya yang telanjang.

"Aku sedang keluar saat aku melihat mereka, mereka berjumlah tiga orang dalam wujud serigala saat mereka berlari menuruni bukit dan dua serigala mengejar mereka. Mereka menangkap putranya dan pria itu kembali untuk menyelamatkan," katanya sambil menganggukkan kepalanya ke lorong. Menunjuk ayah dan anak di kamar.

Alpha In LoveWhere stories live. Discover now