Insiden Mengerikan

444 57 8
                                    

Taehyung POV

Mereka menembakku dengan pistol panah. Seolah aku adalah binatang, mereka membawaku ke penjara yang baru. Tempat itu sama usang, dingin dan lembapnya seperti tempat pertama. Setidaknya penjaraku lebih besar kali ini.

Aku duduk di lantai, kepalaku bersandar di salah satu jeruji besi dan mataku tertuju pada satu penjaga di ruangan itu yang bergerak gelisah di bawah tatapanku.

Bodoh, aku terjebak di balik jeruji tanpa jalan keluar dan dia masih takut padaku. Memang seharusnya begitu karena jika aku keluar dari tempat ini, aku tidak mungkin membiarkan mereka hidup. Mereka menganggu ketenangan Alpha yang salah.

Perutku keroncongan seperti biasanya, terakhir kali aku makan tepat sebelum aku diculik dan akibatnya aku semakin lemah seiring berjalannya waktu. Kurasa tidak ada gunanya memberi makan seseorang yang akan segera kau bunuh.

Aku masih tidak yakin berapa lama waktu telah berlalu, tapi rasanya seperti berhari-hari dan aku sangat merindukan Jungkook.

Jungkook.

Aku merasakan sakit di hatiku saat memikirkan mate-ku. Di mana dia? Apakah dia takut? Apakah dia tahu apa yang terjadi? Apakah dia ... apakah dia masih hidup? Aku selalu memikirkannya sejak aku membuat pilihan. Jika dia sudah mati, maka aku juga ingin mati. Bahkan jika aku berhasil keluar dari sini, pack tidak berarti apa-apa bagiku tanpa pasanganku.

Seperti yang telah aku lakukan berkali-kali, aku menahan isak, tidak mungkin aku memberiarkan penjaga itu melihatku hancur. Jika aku akan mati, aku akan pergi dengan sedikit martabat.

***

Jungkook POV

Kami sedang berjalan melewati lorong sebuah gedung, Yibo memasukkan tangannya ke dalam saku dan kepalanya tertunduk bahkan tidak peduli untuk menatap ke depan. Dia masih belum menjawab pertanyaanku dan detak jantungku masih belum kembali normal. Dia menyembunyikan sesuatu dan itu ada hubungannya dengan Taehyung. Dia mengatakan mereka membawanya ke suatu tempat.

Siapa mereka? Di mana Taehyung dan mengapa ada orang yang membawanya pergi? Ini buruk, aku bisa merasakann bahwa aku tidak akan menyukai kebenarannya. Aku mengarahkan tanganku ke mulutku dan menggigit kuku. Kekhawatiran mulai menghampiriku dan kebungkaman Yibo tidak membantu.

Kami berhenti di pintu terakhir di ujung lorong dan aku melihat Yibo mengetuk dua kali, berhenti dan mengetuk tiga kali. Aku menduga itu adalah sebuah kode. Pintu terbuka dan aku membeku, seorang pria berdiri di sana dengan senjata di tangannya.

Aku mundur selangkah, tahu ada sesuatu yang terjadi. Pria itu mengenakan rompi anti peluru dan sepatu bot tempur.

Yibo kembali menatapku lalu menganggukkan kepalanya ke arah pintu yang terbuka, aku menggelengkan kepalaku dan mundur selangkah lagi, aku tidak pernah menyukai senjata.

Yibo meraih lenganku sebelum aku bisa mundur selangkah lagi dan menarikku dengan kasar melalui pintu

"Sekarang dengarkan aku, ini bukan waktunya bagimu untuk tidak mematuhi perintah. Kau harus melakukan persis seperti apa yang diperintahkan mulai sekarang, oke?" ia berkata, tidak kasar.

Aku menelan ludah dengan susah payah dan mengangguk. Aku menegang saat pintu di tutup, lalu melihat sekeliling ruangan. Hanya ada satu penjaga dan kami, tempat itu dingin tapi aku menggigil karena ketakutan dan ketidakpastian.

Aku baru saja akan meminta Yibo untuk menjelaskan apa yang terjadi saat aku melihat sosok itu. Dia sedang duduk di lantai, kaki menjulur ke depan dan kepalanya bersandar pada jeruji besi yang menahannya.

"Taehyung!" aku berteriak dan akan mendekatinya tapi Yibo menahan lenganku, mencegahku bergerak.

Aku melihat kepala Taehyung tersentak mendengar suaraku dan dalam sekejap ia berdiri dan menempel di jeruji, matanya menatapku.

Alpha In LoveWhere stories live. Discover now