Double Date

611 86 2
                                    

Terimakasih sudah mampir💜 jangan lupa vote & komen ya, biar Bii tambah semangat update

.

"Ugh, aku tidak mengerti bagaimana bisa orang makan nasi di campur dengan nanas! Semua orang tahu nasi dan buah tidak bisa dicampur!" kata Eunha, menatap Jaehyun dan Taehyung dengan jijik.

"Dan itulah sebabnya mengapa kita menjadi teman," kataku pada Eunha, dan ia mengulurkan tangan ke seberang meja untuk memberiku tos.

"Hanya kalian berdua yang tidak suka makan acar nanas dengan nasi, kalian berdua punya masalah pada lidah kalian," Jaehyun berkata sambil menunjuk makanannya dan makanan kami.

Taehyung sedang duduk di sampingku, menatap kami dengan ekspresi geli. Sejauh ini 'kencan' berjalan dengan baik, dia sepertinya menyukai teman-temanku. Eunha memuja wajah tampannya dan Jaehyun sepertinya cukup menyukainya.

Saat itu, musik lembut yang dimainkan beralih ke beat hip hop dan Eunha memekik hingga membuatku harus segera menutup telinga.

"OH MY GOD! Kookie, kau harus menunjukkan pada kami gerakan tarianmu!" ia berteriak di tengah musik.

"Tarian?" tanya Taehyung, menatap Eunha bingung.

Eunha menatapnya, mulutnya menganga. "Jangan bilang kau belum pernah melihatnya menari?! Apa kau tahu? Tariannya seperti Michael Jackson, tunjukkan padanya Jungkook."

Aku tersipu saat mereka semua menatapku penuh harap. Ya, fakta terbaru tentangku adalah aku bisa menari, tidak tahu bagaimana atau mengapa aku diberkahi dengan bakat seperti itu tapi menari selalu mudah bagiku, terutama break-dance, tapi aku tidak pernah menunjukkannya di depan siapa pun kecuali Eunha dan Jaehyun dan aku jelas tidak akan menari di retoran yang penuh sesak ini.

Meskipun aku mau, sebenarnya aku tidak bisa melakukannya karena punggungku yang belum sepenuhnya sembuh. Itu masih sangat sakit dan bahkan gerakan paling kecil pun menyebabkan sedikit ketidaknyamanan.

"Kau bisa menari?" Taehyung bertanya, ekspresi kekaguman tampak di wajahnya. Aku tidak tahu apakah aku merasa terhina karena dia sangat terkejut atau apakah aku harus tersanjung karena dia tampak tertarik.

Aku mengedikkan bahu.

"Jungkook, aku tidak percaya kau tidak pernah mengatakannya! Kau harus melihatnya, Taehyung, itu menakjubkan. Fia sudah mencoba mengajariku beberapa gerakan tapi aku tetap tidak tahu," kata Eunha sambil tersenyum pada Taehyung, matanya cerah. Ia selalu bersemangat.

"Dia tidak memberi tahuku apa pun, aku harus bersusah payah menggali setiap informasi darinya," kata Taehyung sambil tersenyum.

"Itu tidak benar! Aku memberi tahumu banyak hal!" seruku.

"Tidak cukup," ia berkata, menatapku dengan mata polos yang melebar.

"So cute! Aku selalu tahu kalian akan berakhir bersama!" Eunha berkata dengan senang.

"Apa maksudmu kau selalu tahu kami akan berakhir bersama? Kaulah yang  menjodohkanku dengan Joni," kataku sambil menyeringai.

Taehyung menatapnya dengan tatapan bertanya. "Jangan dengarkan dia Taehyung, aku mungkin tidak mengatakannya, tapi aku merasakannya di sini," katanya, menenpatkan tangannya di dadanya. Aku tertawa.

"Jadi, ceritakan semuanya padaku!" ujar Eunha antusias dan meraih tangan Taehyung, membuatnya tertarik ke depan. Taehyung menatapnya bingung lalu menatapku untuk meminta bantuan. Aku hanya tertawa dan menggelengkan kepalaku.

"Dia ingin kau mengatakan bagaimana pendapatmu tentang Jungkook, mulai dari perasaanmu dan semua omong kosong lainnya tentang hatimu," Jaehyun angkat bicara. Aku hampir lupa dia ada di sini, dia terlalu sibuk dengan makanannya sebelumnya, tapi sekarang setelah selesai, dia mendengarkan.

Alpha In LoveWhere stories live. Discover now