Kekhawatiran Jungkook

612 79 4
                                    

Selamat malam💜 terimakasih sudah mampir, jangan lupa vote & komen, biar upnya makin rajin💜🤗

Happy Reading💜

.

"Kenapa tidak memberi tahuku bahwa dewan akan memilih mate untukmu jika kau tidak menemukan mate?"

"Aku sedang rapat sekarang, kita akan membicarakannya di sekolah besok."

"Baiklah."

***

Dia terlambat.

Aku membaca ulang pesannya, lalu memasukkan ponsel ke dalam sakuku sekali lagi. Pelajaran telah dimulai tiga puluh menit yang lalu namun aku masih berdiri di luar, bersandar pada pohon besar di depan sekolah, menunggu Taehyung tiba di sini. Aku tidak percaya telah melewatkan kelas hanya untuk mendengarkan berita buruk darinya.

Sejak ibuku memberi tahuku tentang keputusan Dewan, aku gelisah, aku sangat gugup mendengar apa yang ibuku katakan karena sejujurnya aku tidak tahu bagaimana aku bisa menjalani hidupku tanpa Taehyung. Memikirkan kembali ke kehidupan yang kulalui tanpa dirinya membuatku takut setengah mati.

Aku tidak ingin dia menemukan mate … selamanya. Egois memang, tapi aku tidak peduli, aku ingin dirinya untuk diriku sendiri.

Aku mendongak saat mendengar pintu mobil dibanting dan melihat Taehyung berjalan ke arahku, tasnya tersampir di bahu kanannya.

"Maaf aku terlambat, ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengan Dewan," katanya dan mataku menyipit.

"Tidak ada ucapan selamat pagi untukku?" katanya lagi sambil tersenyum tipis. Saat aku tidak membalas, raut wajahnya berubah dan ia mulai menjelaskan.

"Aku seharusnya memberitahumu, tapi sejujurnya aku rasa itu tidak perlu, Jungkook," katanya.

"Ya, menurutmu tidak penting untuk memberitahuku karena kau hanya menganggapku sebagai partner seks sampai mate-mu datang atau dewan memilihkannya untukmu, benar 'kan?"

Aku tahu perkataanku sangat kasar dan aku tahu itu tidak benar, tapi aku terlalu kesal padanya.

Matanya menggelap dan mulutnya membentuk garis lurua. "Berhenti mengatakan omong kosong, Jungkook. Kau tahu bukan itu yang terjadi!" ia menggeram padaku.

"Kau mungkin tidak berniat melakukannya, tapi itulah yang akan terjadi. Saat kau menemukan mate atau dewan menemukannya maka itulah yang akan terjadi." Aku menatapnya, berusaha menahan air mata yang telah terkumpul.

"Aku tidak mencari mate dan aku tidak akan membiarkan dewan memilihkannya untukku. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku akan memberi tahu pack bahwa aku gay pada akhirnya. Tapi untuk sementara, mereka harus melupakan bahwa aku tidak peduli tentang ahli waris dan semua omong kosong itu. Satu-satunya hal yang aku pedulikan adalah kau dan jangan berani-beraninya melupakan itu!" Ia menunjuk dadaku saat ia mengatakan bagian terakhir, jelas masih marah padaku.

Hatiku melonjak mendengar kata-katanya karena aku tahu dia sangat serius dan saat Taehyung seperti ini tidak ada yang bisa mempengaruhinya. Mungkin, mungkin saja ini bisa berakhir baik untuk kami. Sebuah senyum lebar mengihiasi bibirku setelah mendengar kata-katanya tapi langsung berubah saat menyadari sesuatu.

"Bagaimana jika aku menemukan mate?" aku bertanya, mataku terbelalak.

Mengapa aku tidak memikirkan ini sebelumnya? Jika aku menemukan mate, aku akan terikat padanya dan akan kehilangan semua perasaan untuk Taehyung. Seperti itulah manusia serigala dalam mencari pasangan hidup (dengan pengecualian dari garis keturunan Alpha) kami tidak dapat merasakan mate sampai kami mencapai usia delapan belas tahun.

Alpha In LoveWhere stories live. Discover now